Selasa 05 Dec 2017 16:15 WIB

Bantu Sesama, Muslim Australia Terinspirasi Rasulullah

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Australia
Foto: theage.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bashar Krayem, yang merupakan relawan yang bergabung dengan CC Community Kitchen. Krayem merupakan pemilik restoran di Punchbowl. Bersama dengan Waizani, ia telah membantu para pengungsi, tuna wisma, dan orang tua tunggal (single parent). Tahun ini, ia telah memenangkan penghargaan sebagai Pria Terbaik pada Australian Muslim Achievement Award yang ke-11.

 
Krayem mengatakan, menerima sebuah nominasi sebagai Pria Terbaik itu adalah hal yang membuatnya merasa begitu malu dan terharu. Karena ia merasa tidak ingin diakui atas beberapa perbuatan baik yang ia lakukan. Dia mengatakan, langkahnya untuk menjadi seorang relawan hanya mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, yakni membantu masyarakatnya.
 
"Kami tinggal di masyarakat dan kami berada di sekitar masyarakat, jadi kami berusaha sebaik mungkin untuk berurusan dengan masyarakat dengan cara sebaik mungkin dan apapun pekerjaan yang dapat kami lakukan untuk menciptakan lingkungan yang baik," kata Krayem.
 
Krayem telah bekerja di industri perhotelan sejak berusia 12 tahun sebagai pembantu koki di dapur (kitchen hand). Karena itulah, ia mengatakan bahwa dia selalu terpesona dengan industri makanan.
 
Dia mengakui, bahwa dirinya mengalami kesulitan sebagai seorang pemilik usaha. Namun, dia selalu mencoba untuk melihat tantangan dengan cara yang positif.
 
"Tidak ada yang namanya kegagalan, tapi Anda tahu apa yang anda pelajari dan anda terus maju, anda hanya perlu menjalani," lanjutnya.
 
Selain fokus pada restorannya, Krayem juga mendedikasikan waktunya untuk bekerja dengan berbagai komunitas. Tak hanya memberikan dukungan finansial dan makanan, ia juga mengundang 200 keluarga pengungsi untuk datang dan menikmati hari pertama Ramadhan setiap tahunnya. Dia juga mempekerjakan pengungsi dan orang lain dari latar belakang masyarakat yang kurang beruntung.
 
Krayem percaya, menjadi sukses berarti memberikan sesuatu kembali bagi masyarakat. Karena itu, ia tidak sungkan untuk melakukan banyak pekerjaan dengan gereja-gereja lokal. Saat kaum gereja itu mengadakan acara, ia mendatangi acara tersebut dan menyediakan makanan.
 
"Jadi, apa pun kasusnya, jika ada kekhawatiran di masyarakat, kita akan ada untuk mendukung mereka. Itu sangat penting untuk menciptakan peluang bahwa orang lain mungkin akan berpikir dua kali untuk memiliki orang-orang seperti ini di tempat mereka. Tapi inilah tugas kepedulian anda," kata Krayem.
 
Krayem mengaku merasa terpukul, ketika salah satu anaknya bertanya kepadanya mengapa selalu ada cerita buruk tentang Islam di media. Sang anak bertanya dengan polosnya, "Apakah kita orang jahat?".
 
Krayem pun lantas menjawab bahwa hal itu tidak benar. Ia justru mengingatkan sang anak untuk merasa bangga dengan identitas mereka sebagai Muslim. Karena menurutnya, sistem kepercayaan dalam Islam mengajarkan manusia untuk saling peduli satu sama lain, saling menyayangi, dan saling membantu.
 
"Begitu orang melihat sisi kebenaran Islam, mereka kemudian akan menghargai kita, kita tidak harus mengubah pendapat kita tentang apa yang kita percayai untuk membuat orang lain terkesan, dan inilah yang saya ajarkan kepada anak-anak saya," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement