REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir lima jam Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto berada di ruang rapat Komisi I DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/12). Tepat pukul 16.32 WIB, Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari akhirnya menyatakan bahwa pencalonan Marsekal Hadi sebagai Panglima TNI disetujui.
"Pada rapat komisi 1 pada hari Rabu, tanggal 6 Desember 2017 komisi I DPR RI memberikan persetujuan terhadap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S. IP menjadi panglima TNI," ucap Abdul, Rabu (6/12).
Usai Komisi I menyatakan setuju, sontak seisi ruangan rapat Komisi III riuh tepuk tangan dan siulan para anggota TNI yang ikut menghadiri uji kelayakan dan kepatutan sejak pagi tadi. Media yang hendak mewawancarai Hadi pun terhalang karena adanya pengawalan dari anggota TNI. Hadi pun segera meninggalkan ruangan disambut beberapa rekannya yang mengucapkan selamat.
Meluapkan kegembiraan, dua orang anggota tiba-tiba mengangkat tubuh Hadi dan menggendong mantan sekretaris militer tersebut di pundak mereka. Tidak terlalu lama, tubuh Hadi kembali mendarat dan kembali disambut dengan sorongan tangan-tangan yang hendak memberikan ucapan selamat.
"86!," teriak beberapa orang disekitar Hadi ketika itu.
1986 diketahui adalah tahun kelulusan Hadi dari Akademi Angkatan Udara. Pria kelahiran Malang 8 November 1963 tersebut akan menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan masuk purnatugas pada Maret 2018 mendatang.