Kamis 07 Dec 2017 10:41 WIB

Langkah Trump Melegitimasi Penjajahan Israel Atas Palestina

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Arwani Thomafi menegaskan, penetapan Yerussalem (Al-Quds) sebagai ibu kota Israel harus ditolak dengan keras. Karena menurutnya, hal itu jelas memukul mundur ikhtiar damai yang dirintis oleh berbagai pihak dalam mewujudkan kemerdekaan di Palestina.

"Rencana tersebut harus ditolak keras karena nyata-nyata bertentangan dengan resolusi legalitas Yerusalem yang merupakan bagian dari Palestina," tegas Wakil Ketua Umum, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (7/12).

Arwani melanjutkan, penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel sama saja melegalkan penjajahan Israel terhadap Palestina. Ini harus ditolak karena sikap politik Republik Indonesia yang tertuang dalam konstitusi yakni secara tegas menentang setiap bentuk penjajahan di muka bumi ini.

Sikap Indonesia dalam persoalan Palestina cukup jelas, lugas dan tegas yakni mendukung kemerdekaan Palestina.

"Sikap ini tertuang dalam politik luar negeri Indonesia maupun dalam kapasitas sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang telah menghasilkan "Resolusi Jakarta" dalam KTT Luar Biasa di Jakarta pada tahun 2016 sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," tambahnya.

Terkait Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kata Arwani, hanyalah menunjukkan sikap politik populis untuk kepentingan domestik Amerika Serikat. Pidato tersebut sama sekali mengabaikan prinsip-prinsip kesetaraan, kemanusiaan dan perdamaian.

Pidato Trump juga membuat stigmatisasi negatif atas perjuangan kemerdekaan Palestina sebagai sikap ekstremis. Perjuangan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan dan penegakan HAM. "Jelas, politik luar negeri AS mengabaikan upaya damai yang dirintis di Palestina serta stabilitas di kawasan Timur Tengah," terang Arwani

Oleh karena itu, Komisi I DPR RI mendukung sepenuhnya dan mendorong lebih kuat lagi upaya pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) atas ikhtiar penyampaian sikap politik Indonesia khusus merespons rencana penetapan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Begitu juga mengapresiasi peran Indoensia dalam OKI melalui Wakil Tetap RI untuk OKI yang telah menggelar pertemuan luar biasa di Jedah, Selasa (4/12) lalu khusus merespons rencana AS tersebut. "Sikap pemerintah ini harus didukung seluruh stakeholder untuk menunjukkan sikap kolektif bangsa Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina," tutup Arwani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement