REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Meskipun sebagian warga Tengaran, Kabupaten Semarang mulai mengeluhkan ketersediaan elpiji 3 kilogram di wilayahnya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV mengklaim stok elpiji bersubsidi (PSO) tersebut tatap aman.
Unit Manager Communication and CSR JawaBagian Tengah, Andar Titi Lestari mengatakan, menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji di wilayah Jawa Tengah telah disiapkan stoktambahan.
Melihat tren peningkatan konsumsi BBM dan elpiji yang terjadi selama ini, Pertamina telah menyiapkan stok tambahan yangbervariasi di tiap tiap daerah, dengan rata-rata kenaikan 7,6 persen untuk Gasoline (Premium dan Pertamax Series).
Sedangkan untuk Gasoil (Solar/Bio, PertaminaDex series) diprediksi akan mengalami penurunan 0,9 persen. Namun sisiPertamina Dex diperkirakan bakal mengalami kenaikan 20,9 persen.Sementara rata- rata kenaikan konsumsi LPG (PSO dan Non PSO) diprediksi berada pada kisaran 11 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian tahun 2017.
Pertalite sebagai salah satu Bahan Bakar Khusus (BBK) unggulan Pertamina telah disiapkan tambahan stok hingga 7 persen dari rata- rata konsumsi harian yangmencapai 6.205 kilo liter (KL), katanya di Semarang, Kamis (7/12).
Ia juga menyampaikan, stok produklainnya seperti Pertamax ditambah hingga 8 persen, Pertamax Turbo ditambah 12 persen, Premium ditambah hingga 7 persen dan Dexlite ditambah hingga 7,5 persen.