Sabtu 09 Dec 2017 13:39 WIB

Jenderal Gatot Ingatkan Prajurit TNI Jaga Netralitas

Gatot Nurmantyo
Foto: akmil.ac.id
Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan agar prajurit TNI menjaga netralitasnya karena Indonesia akan memasuki tahun politik dimulai dari pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.

"Tahun-tahun mendatang Bangsa Indonesia akan menjalani tahun politik. Menghadapi semua tantangan ini saya ingin mengingatkan kepada segenap prajurit TNI untuk sungguh-sungguh teguh memegang prinsip netralitas serta terus mempedomani Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dalam setiap langkah tindakan kalian," kata Gatot dalam amanatnya pada Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12).

Menurut dia, tahun politik yang akan terjadi di Indonesia merupakan bentuk perwujudan Indonesia sebagai negara demokrasi. Untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional diperlukan sikap yang tidak memihak TNI.

Selain menguatkan netralitas, Gatot juga berpesan agar para prajurit TNI juga selalu mewaspadai setiap ancaman yang masuk ke Tanah Air dan menjadikan kewaspadaan sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk terus berbuat yang terbaik bagi bangsa.

"Teruslah bekerja keras dan bekerja tegas seraya terus mengevaluasi diri mewujudkan TNI yang kuat hebat profesional dan dicintai rakyat," ujarnya.

Menurut Gatot, sikap netralitas, rasa waspada dan mawas diri terhadap segala ancaman adalah dua hal yang sangat penting untuk mewujudkan efektivitas kerja TNI. "Kedua Hal ini sekaligus menjadi penyangga utama bagi tegak dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai," ujarnya.

Sementara itu, Panglima TNI yang baru Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjamin akan netralitas TNI pada penyelenggaran pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Hadi bertekad membangun TNI yang profesional, independen dan modern.

"Memasuki tahun politik yang merupakan proses demokrasi, TNI akan memegang teguh netralitas dari atas sampe bawah. Demikianpun pengamanan pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 harus mengutamakn asas hukum dan perundangan-undangan yang berlaku," kata Hadi.

Hadir pada acara itu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ade Supandi. Tampak pula Wakil Kapolri Safruddin, Kepala BNN Budi Waseso dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Gatot resmi mengakhiri jabtannya sebagai Panglima TNI, ditandai dengan serah terima jabatan Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmntyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Hadi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Panglima TNI pada Jumat (8/12) sore.

Gatot baru akan memasuki masa pensiun per 1 April 2018. Proses pergantian Hadi terbilang sangat cepat. Presiden Jokowi mengajukan nama Hadi pada Selasa (5/12). Pada Rabu (6/12), Komisi I DPR kemudian mengadakan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Hadi. Kemudian Kamis (7/12, Hadi disetujui menjadi Panglima TNI dalam sidang paripurna DPR.

Sebelum menjadi Panglima TNI, Hadi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara dan merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement