Sabtu 09 Dec 2017 17:40 WIB

Golkar tak Ubah Dukungan pada Jokowi

Mahyudin.
Foto: mpr
Mahyudin.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN — Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin mengatakan Partai Golkar tidak akan mengubah dukungan kepada Presiden Joko Widodo pada pemerintahan sekarang maupun sebagai calon presiden pada 2019 meskipun berganti ketua umum.

"Hemat saya, dari semua calon ketua umum yang mau maju bertarung, semuanya aliran yang setuju kita berada di pemerintah," kata Mahyudin di sela sosialisasi empat pilar MPR di Balikpapan, Sabtu (9/12).

"Jadi, menurut saya, mau Airlangga, Aziz, Idrus, kalau nanti jadi ketua umum, saya kira Golkar tetap di pemerintah," kata Mahyudin yang juga Wakil ketua MPR itu.

Ketika ditanya apakah dukungan kepada Jokowi itu termasuk untuk maju lagi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019, Mahyudin membenarkan. "Termasuk itu di dalamnya. Kalau di pemerintah kan kita tidak bisa menaruh kaki sebelah, Golkar kan tidak bisa main munafik begitu, dukung di muka di belakang nggak. Jadi, kalau dukung pemerintah termasuk kita dukung Jokowi pada 2019," katanya.

Menurut Mahyudin, Partai Golkar yakin Jokowi masih sangat tinggi tingkat keterpilihannya dan berpotensi besar memenangi Pilpres 2019. "Kami yakin pada saat ini memang potensi Jokowi untuk terpilih masih sangat kuat, dan memang orangnya baik," kata mantan Bupati Kutai Timur itu.

Namun, lanjut dia, keputusan nanti ditentukan di musyawarah luar biasa (munaslub). Sepanjang munaslub tidak mencabut dukungan Golkar untuk pemerintah yang diputuskan dalam musyawarah nasional (munas) dan rapat pimpinan nasional (rapimnas), ketua umum baru pun harus melaksanakan keputusan itu. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement