Rabu 13 Dec 2017 05:31 WIB

Dukung Mourinho, Wenger Kritik Selebrasi Berlebihan

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Ratna Puspita
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger (kiri) dan pelatih Manchester United, Jose Mourinho.
Foto: REUTERS/Jason Cairnduff
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger (kiri) dan pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Arsene Wenger mendukung pelatih Manchester United, Jose Mourinho, atas kericuhan yang terjadi di lorong Stadion Old Trafford selepas partai Derbi Manchester, akhir pekan kemarin. Mourinho terlibat perdebatan dengan pemain Manchester City, Ederson di lorong ruang ganti setelah City menang 2-1 atas United.

Mourinho, yang telah masuk ruang ganti, merasa terganggu dengan suara bising ketika para pemain City melakukan selebrasi keluar ke lorong. Dia pun meminta para pemain City untuk menurunkan volume suara mereka. 

Kemudian, dia pun terlibat dalam perdebatan dengan kiper City asal Brasil Ederson. Namun, justru susu, air dan botol dilemparkan ke arahnya, meskipun City membantah klaim ini.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, sulit memang untuk melihat tim lain mengerahkan 100 persen ketika selebrasi. Ini adalah sesuatu yang menyinggung perasaan,”  dikutip Mirror, Rabu (13/12).

Wenger memahami bahwa selebrasi setelah menang, termasuk yang berlebihan, merupakan bagian dari intensitas pertandingan, terutama laga derbi. Namun, dia mengatakan perayaan kemenangan bisa melebihi batas sehingga tidak menunjukkan rasa hormat kepada lawan.

“Padahal, harapannya, tim melakukan kemampuan 100 persen di lapangan. Setelah pertandingan, dia menjadi malaikat,” kata dia.

Dia pun mengatakan para pemain sepak bola sangat berbeda dengan pegulat sumo di Jepang. Dalam olahraga tradisional Jepang itu, para pegulat sumo tidak pernah menunjukkan kegembiraan di depan lawannya ketika menang. 

Cara tersebut untuk menghormati lawannya. “Apakah ini sesuatu yang bisa ditiru? Jelas tidak. Ini bukan bagian dari budaya kita,” kata dia. 

Namun, dia kembali menekankan, penghormatan terhadap tim lawan menjadi sesuatu yang perlu dilakukan. Dia pun mengatakan Arsenal pernah mengalami kejadian yang hampir serupa ketika bertandang ke markas United pada 2004. 

Seusai laga yang penuh emosi, para pemain Arsenal merayakan kemenangan di lorong ruang ganti Old Trafford. Kala itu, sepotong pizza mengenai pelatih MU, Sir Alex Ferguson. Lalu, Cesc Fabregas, yang masih memperkuat Arsenal Chelsea ketika itu pun mengakui dia yang melempar pizza tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement