REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Allah memerintahkan Muslimin untuk berdoa hanya kepada-Nya. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku" (QS al-Baqarah: 186).
Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Orang yang berpuasa di dalam bulan ini hendaknya banyak-banyak berdoa.
Ketika mengamalkan shaum, seseorang dalam kondisi yang cenderung pada kebaikan. Jangankan perbuatan maksiat, perkara-perkara mubah saja ditinggalkannya demi menjaga kesempurnaan puasa.
Para ulama menyatakan, sekurang-kurangnya ada tiga waktu utama terkabulnya doa dalam keseharian Ramadhan.
Saat berpuasa
Secara linguistik, puasa disebut sebagai shaum dalam bahasa Arab. Shaum bermakna imsaak, yakni `menahan.'
Menurut syariat, puasa adalah beribadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan segala perkara yang membatalkannya, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Tatkala Ramadhan, kaum Muslimin melaksanakan puasa seharian penuh. Nabi SAW menyatakan, pada momen itulah doa cenderung mudah dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga orang yang doanya tidak tertolak, (yakni) pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan orang yang terzalimi."
Imam Nawawi dalam Al-Majmu' berkata, "Bagi orang yang berpuasa, disunahkan untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya. Ia juga boleh berdoa untuk keperluan (baik) yang ia inginkan."
Di kala sahur
Kata sahur berasal dari kata sahar yang berarti `akhir malam.' Dalam surah az-Zariyat ayat ke-18, Allah berfirman, yang artinya, "Dan pada akhir malam mereka (orang-orang yang bertakwa) memohon ampunan (kepada Allah)."
Salah satu karakteristik takwa ialah memanfaatkan sepertiga malam untuk beribadah kepada-Nya. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Tuhan kita tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas, Allah berfirman, `Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni' (HR Bukhari-Muslim).
Ibnu Hajar al-`Asqalani dalam Fath al-Bari ketika menerangkan makna hadis tersebut berkata, "Doa dan beristighfar pada waktu sahur mudah dikabulkan." Waktu yang dimaksud adalah antara pukul 02.00 dini hari hingga imsak.
View this post on Instagram