Rabu 13 Dec 2017 13:09 WIB

Semarak Festival Maulid Nabi di Kota Tua Lamu, Kenya

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Muslim di Kenya
Foto: RNW.nl
Muslim di Kenya

REPUBLIKA.CO.ID, LAMU -- Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW masih disemarakkan di Kota Tua Lamu. Meskipun tanggal kelahiran Nabi itu telah berlalu, namun Festival Maulid masih digelar di kota tua yang terletak di Afrika ini. Kota tua Lamu berada di Distrik Lamu, Provinsi Pesisir, Kenya. Lamu dimasukkan dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2001.

Tahun ini, Kota Tua Lamu diperkirakan akan menjamu sekitar 20 ribu peziarah Muslim dari seluruh dunia untuk menghadiri Festival Maulid tersebut. Festival itu berlangsung sejak Selasa-Jumat (12-15/12). Sekretaris penyelenggara festival, Idarus Muhsin, mengatakan, bahwa pengunjung dari seluruh dunia telah berbondong-bondong datang ke Kota Tua Lamu.

Dia mengatakan, banyak kalangan Muslim dari Faza, Kizingitini, Ndau, Tchundwa, Matondoni, Kipungani dan Kiwayu di Lamu telah tiba di Kota Tua tersebut.  Pengunjung juga diperkirakan datang dari wilayah Nairobi, Mombasa, Kilifi, dan negara-negara lain termasuk Tanzania, Yemen, Oman, Kepulauan Comoro, Uni Emirat Arab, Timur Tengah dan Inggris.

Koordinator Festival Maulid, Mohamed Khitamy dari Masjid Riyadha mengatakan, bahwa festival tahun ini merupakan acara yang ke-130 sejak diperkenalkan pertama kali di Lamu. "Kami akan menjadi tuan rumah para peziarah lokal dan internasional dan kami senang. Semua disambut," kata Khitamy, dilansir dari The Star, Rabu (13/12).

Komisioner daerah, Gilbert Kitiyo, telah meyakinkan para pengunjung akan keamanan yang memadai. Menurutnya, keamanan telah ditingkatkan. Sementara semua kendaraan yang masuk dan meninnggalkan Lamu selama festival akan menjalani pemeriksaan polisi secara menyeluruh.

"Kami telah menambahkan lebih banyak petugas di jalan kami dan di laut untuk memastikan kami tidak memiliki alasan untuk khawatir," kata Kitiyo.

Kendati demikian, Kitiyo menekankan, agar warga dan pengunjung waspada dan segera melapor kepada polisi, jika ada aktivitas yang mencurigakan. Festival Maulid ditandai setiap tahun oleh kaum Muslim, dalam rangka mengingat kelahiran Nabi Muhammad SAW di kota suci Makkah pada 570 Masehi silam.

Festival ini ditandai setiap bulan ketiga pada kalender Islam. Sama halnya Festival Maulid di Lamu, yang merayakan kelahiran Nabi dengan berbagai kegiatan dan kompetisi. Seperti balapan keledai yang terkenal di Lamu, balapan Jahazi dan Kasa, lomba perahu layar dan puisi.

Lamu adalah salah satu kota tertua di Pantai Afrika Timur. Lamu adalah pemukiman Swahili tertua yang masih terjaga kelestariannya. Kota tua ini merupakan salah satu pusat kota pertama di kawasan yang membawa Islam dan karenanya menjadi Pusat Kebudayaan Islam. Terdapat beberapa masjid dan pusat pembelajaran Islam tertua di dunia di kota ini. Akibat pengaruh Arab, Portugis, Jerman, dan Inggris, pulau kecil ini memiliki bangunan dengan gaya yang menarik dengan karang-karangan dan kayu bakau.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement