Jumat 15 Dec 2017 17:08 WIB

Pertamina Tambah Pasokan BBM Hingga Elpiji Hadapi Tahun Baru

Red: Nur Aini
 Petugas tengah memeriksa gas elpiji tiga kilogram (kg) di agen penjualan tabung gas SPBU Pertamina Cikini, Jakarta, Kamis (15/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas tengah memeriksa gas elpiji tiga kilogram (kg) di agen penjualan tabung gas SPBU Pertamina Cikini, Jakarta, Kamis (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah upaya pengamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (Elpiji) selama masa libur Natal 2017 hingga Tahun Baru 2018.

Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) untuk pengamanan pasokan bahan bakar tersebut yang bertugas sejak 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018. Konsumsi BBM dan elpiji diperkirakan mengalami peningkatan antara lain Premium dengan kenaikan sebesar 2 persen, Pertalite 12 persen, Pertamax 7 persen, Pertamina Turbo 15 persen, Dexlite 10 persen, Pertamina Dex 12 persen, Avtur 11,5 persen dan LPG 4 persen. Sementara Solar turun 6 persen.

 

"Penurunan konsumsi solar disebabkan pembatasan operasional angkutan barang pada H-3 hingga H+3 dan penurunan kegiatan angkutan industri," kata SVP Fuel Marketing & Distribution PT Pertamina (Persero) Gigih Wahyu Hari Irianto di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (15/12).

 

Gigih mengatakan pihaknya setidaknya menyiapkan upaya pengamanan BBM dan elpiji selama masa libur panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. "Upaya-upaya yang kami lakukan ini demi kenyamanan dan ketenangan masyarakat menikmati masa libur Natal dan Tahun Baru," katanya.

 

Upaya-upaya tersebut adalah meningkatkan stok BBM, elpiji, dan Avtur di tingkat TBBM, DPPU, dan depot elpiji. "Peningkatan stoknya sudah dimulai sejak 1 Desember hingga 17 Desember," ujarnya.

 

Kedua, upaya yang dilakukan Pertamina adalah meningkatkan stok BBM di SPBU dan stok elpiji di SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji), Agen hingga Pangkalan elpiji.

 

Ketiga, penambahan mobil tangki, agen/pangkalan siaga elpiji, serta menyiagakan kantong SPBU dan SPPBE di jalur wisata dan daerah rawan kemacetan. Setidaknya terdapat 35 SPBU kantong dan 51 SPPBE kantong yang disiagakan dengan sebaran di Sumsel, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim.

 

Keempat, penyiapan layanan khusus KiosK Pertamax, mobile dispenser unit, BBM kemasan di SPBU, dan motor/mobil pengantar kemasan BBM di beberapa titik yang rawan kemacetan dan jauh dari SPBU. Sebanyak 9 titik KiosK Pertamax yang telah disiapkan antara lain di SPBU rest area Tol Cipali dan pantura Kota Tegal, serta 5 titik mobil tangki dispenser di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, 15 titik motorist BBM kemasan di jalur Pantura Jabar dan Jateng dan Sumatera.

 

Untuk kelancaran tim satgas, Pertamina berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait diantaranya Kemenhub, Polri, Kemen ESDM, BPH Migas, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan BPJT. Pertamina juga mengkomunikasikan berbagai informasi yang memudahkan masyarakat melalui media, sosial media, aplikasi Pertamina GO, serta layanan kontak Pertamina 1 500 000.

 

Khusus elpiji, menurut SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra, Pertamina akan memastikan pasokan elpiji aman dengan menyiagakan 2.528 agen dan 23.848 pangkalan elpiji di seluruh Indonesia. Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemda dan instansi terkait apabila diperlukan tambahan pasokan melalui operasi pasar elpiji 3 kg. "Kami memperkirakan terjadi peningkatan konsumsi hingga 4 persen dari rata-rata normal, dengan kondisi puncak pada 26-30 Desember 2017," ujar Basuki Trikora.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement