Senin 18 Dec 2017 10:36 WIB

MUI Berterima Kasih pada Aksi Bela Palestina

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Ahad (17/12).
Foto: Republika/Prayogi
Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada pimpinan ormas Islam, para tokoh masyarakat, ulama, habaib, pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, kepolisian RI dan tenaga medis. Serta semua pihak yang telah ikut ambil bagian dalam kegiataan Aksi Bela Palestina di Halaman Monas pada Ahad 17 Desember 2017.

"Sehingga acara tersebut berjalan dengan sukses, lancar, tertib, santun dan bermartabat," kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika.co.id, Senin (18/12).

Zainut mengatakan, Aksi Bela Palestina merupakan aksi bersama seluruh elemen bangsa Indonesia yang diinisiasi oleh MUI. Sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan umat Islam serta seluruh rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Pelestina untuk membebaskan diri dari penindasan dan penjajahan Zionis Israel.

Ia menyampaikan, aksi tersebut juga sebagai bentuk dukungan rakyat Indonesia terhadap kebijakan politik luar negeri Pemerintah Indonesia dalam kancah diplomasi. Untuk mencari solusi damai di wilayah kawasan teluk yang akhir-akhir ini semakin memanas. Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai Ibukota Israel secara sepihak.

"Hal tersebut sekaligus untuk mengukuhkan posisi Indonesia kepada dunia bahwa bangsa Indonesia secara tegas menolak segala macam bentuk penjajahan karena hal itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujarnya.

Zainut mengatakan, MUI dan seluruh elemen bangsa Indonesia yang tergabung dalam Aksi Bela Palestina memberikan pesan/petisi kepada dunia untuk bersama-sama melawan Zionis Israel dan sekutunya AS. MUI mengajak masyarakat dunia untuk mencabut mandat AS sebagai negara penengah untuk perdamaian antara Palestina dan Israel.

Sebab, ditegaskan dia, AS telah nyata-nyata merugikan keadilan Internasional, melanggar hak asasi manusia dan merusak usaha perdamaian Internasional. AS juga semakin menyengsarakan rakyat Palestina. MUI juga mengajak masyarakat dunia untuk memboikot produk-produk Israel dan AS jika kedua negara tersebut tidak mau mengevaluasi dan mencabut keputusannya.

Ia melanjutkan, MUI juga mengimbau kepada Pemerintah Indonesia agar menindaklanjuti petisi tersebut melalui langkah-langkah diplomasi dan lobi dengan negara-negara anggota OKI. "Agar mendesak PBB untuk memberikan sanksi yang tegas kepada Israel dan Amerika Serikat karena telah banyak melanggar resolusi PBB," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement