Senin 18 Dec 2017 14:26 WIB

Golkar Cabut Dukungan, Ini Komentar Santai Emil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menanggapi santai pencabutan dukungan dari DPP Golkar terhadap dirinya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Menurut Ridwan Kamil, ia santai dengan keputusan tersebut dan tidak ingin menjadi politikus kagetan atau baperan (bawa perasaan).

"Hidup mah santai aja. Lihat wajah saya semangat begini. Insya Allah ada jalan keluar. Ini wajahnya wajah sedih nggak? Saya mah happy-happy aja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (18/12).

Saat dimintai komentar tentang pernyataan Golkar yang menilai Emil kurang komunikasi dengan partai berlambang pohon beringin itu sehingga mencabut dukungan, menurut Emil, alasan bisa dicari. Namun, nanti sebuah kebenaran akan Ditemukan.

"Gini, alasan mah bisa dicari, media lebih pinter lah, betul tidaknya alasan itu, media cari sendiri, nanti ketemu sebuah kebenaran. Jadi, silakan media tanya sendiri apa kebenarannya," kata Emil.

Khusus menanggapi pencabutan dukungan dari Golkar, Emil mengatakan, ia baru mengetahui informasi dari ponsel. Hingga saat ini, ia belum menerima pencabutan dukungan Golkar secara resmi.

"Dulu juga waktu ada gosip SK (surat keputusan) keluar, saya nggak berkomentar karena saya belum pegang. Baru setelah Pak Idrus datang ke saya membawa suratnya, saya pegang, dan ada tanda tangan basahnya, baru saya berkomentar," katanya.

Sehingga, kata Emil, saat ini juga sama. Ia, baru membaca beritanya tapi belum bisa mengonfirmasi kebenaran pencabutan dukungan Golkar terhadap dirinya. Emil mengaku, enggan memberikan komentar karena ini urusan sangat penting.

"Jadi per hari ini faktanya saya belum menerima, baru kabar burung via digital. Nanti saya akan mengonfirmasi ke Sekjen dan ke mana-mana apakah benar tidaknya," kata Emil.

Emil mengatakan, ia pun tidak dalam posisi bisa mengubah-ubah surat dukungan. Karena, itu tergantung dinamika di partai masing-masing. Saat ini, ia fokus pada partai yang sudah pasti mendukung. Yakni, Nasdem, PKB dan PPP yang kalau dijumlah totalnya juga sudah 21 kursi.

"Artinya kalaupun iya berita itu, majunya saya ke Pilgub masih memadai karena partai yang ada jumlahnya sudah lebih dari 20," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement