REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jalur pendakian ke Gunung Semeru akan segera ditutup total mulai 1 Januari 2018 mendatang. Keputusan ini dilakukan mengingat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) akan mengadakan pemulihan ekosistem.
Kepala Bagian Humas BB TNBTS, Syarif Hidayat menerangkan, kegiatan pemilihan ekosistem tak bisa dibatalkan karena sudah menjadi bagian acara rutin pihaknya. Selama sekitar sembilan bulan ke depan, kawasan pendakian baru bisa dibuka kembali untuk umum.
Menurut Syarif, pemulihan ekosistem ini perlu dilakukan karena melihat kondisi jalur pendakian saat ini. Sejauh ini, dia melanjutkan, kondisi jalur banyak mengalami kerusakan sehingga untuk sementara waktu pendakian harus ditutup total.
"Ditutup sampai ada pemberitahuan selanjutnya," kata Syarif saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/12).
Ditanya soal jalur mana saja yang mengalami kerusakan, Syarif tidak menyebutkan secara spesifik. Namun pada dasarnya semua jalur membutuhkan pemulihan ekosistem secara alami. Oleh karena itu, dia berharap penutupan sementara ini nantinya dapat membuat ekosistem di kawasan pendakian akan pulih secara alami.
Selain pemulihan ekosistem, faktor cuaca juga menjadi pertimbangan penutupan jalur pendakian. Terlebih lagi, terdapat potensi tumbangnya pohon di jalur pendakian yang perlu diantisipasi oleh BB TNBTS. Upaya ini sangat penting untuk dilakukan meski laporan pohon tumbang belum ada, sehingga kami tidak bisa berasumsi.
Selain itu, Syarif juga mengutarakan ihwal status pendakian di momen pergantian tahun pada 31 Desember mendatang. Menurut dia, para pendaki masih diperbolehkan untuk melakukn aktivitas pendakian. Namun pada 2 Januari 2018 mendatang, BB TNBTS akan menerjunkan tim untuk menertibkan para pendaki.
"Pada 1 Januari sudah tidak boleh ada pendaki, pada tanggal itu pendaftaran atau booking online pendakian sudah kami tutup," jelas dia.