REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia optimistis target penerimaan pajak 2017 sebesar Rp 189,14 triliun. Kendati sampai dengan pertengahan Desember tahun ini baru tercapai 80,78 persen.
Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi saat menggelar media brieffing, di kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Wilayah Jawa Tengah dan DIY, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/12).
Menurut Heru, hingga 15 Desember 2017ini, Direktorat Jenderal Bea Cukai baru membukukan penerimaan sebesar Rp 152,79triliun. Sehingga masih butuh Rp 36,35 triliun (19,22 persen) untuk mencapaitarget penerimaan sesua pagu Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara Perubahan(APBN-P) 2017.
"Tapi kami optimistis target kita tercapai. Terutama dari penerimaan cukai rokok yang selalu mengalami lonjakan penerimaan di akhir setiap akhir tahun, tak terkecuali Desember ini," jelasnya.
Secara historis, Heru mengatakan, lonjakan penerimaan dari cukai rokok ini jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat dari bulan biasanya. Sehingga kenaikan penerimaan cukai rokok akan mampu menutup kekurangan penerimaan hingga akhir Desember nanti.
Sejumlah perusahaan ada yang belum membayar pajaknya setelah memesan lebih banyak cukai di bulan Desember. Biasanya pemesanan cukai akhir tahun itu digunakan perusahan rokok untuk pemakaian bulan Januari dan Februari. Dari pemesanan tersebut dia mengatakan, biasanya pelunasan akan dilakukan pada akhir Desember. "Bahkan, kami juga optimistis dari total penerimaan tersebut, nantinya bisa melampaui target Rp 189 triliun," tambah Heru.
Ia juga menyampaikan, total penerimaan sebesar Rp 152,79 triliun saat ini, didapat dari empat penerimaan yang tumbuh signifikan pada 2017 ini. Antara lain seperti penerimaan dari cukai tembakau sekitar yang mencapai Rp 116 triliun.
Jumlah itu naik sekitar 6,09 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya tercatat sekitar Rp 109 triliun. Selain itu juga dari bea masuk yang tercatat sebesar Rp 33,02 triliun atau sebesar 99,24 persen dari target Rp 33,28 triliun. "Demikian halnya dari Bea Keluar sebesar Rp 3,73 triliun atau sebesar 138,49 persen dari target sebesar Rp 2,70 triliun," jelasnya.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea Cukai, Robert Leonard Marbun menambahkan, pada tahun depan target penerimaan kepabeanan dan cukai akan naik di angka kisaran Rp 194 triliun. Total penerimaan tersebut akan dibagi dari penerimaan bea masuk yang ditargetkan sekitar Rp 35 triliun maupun bea keluar yang ditargetkan mencapai kisaran Rp 3 triliun serta penerimaan cukai. Khusus untuk penerimaan cukai ini kami targetkan hingga kisaran Rp 155 triliun," tandasnya.