REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon Gubernur (Balongub) Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) menunda rencana mengumumkan siapa sosok yang akan mendampinginya untuk bertarung dalam Pilkada Jabar 2018. Salah satu alasannya, Emil merasa perlu berkomunikasi dengan seluruh Parpol pendukung.
"Agak tertunda sedikit karena masih butuh waktu menyosialisasikan hasil dari opini tokoh-tokoh Jabar," ujar Ridwan Kamil di Pendopo, Kota Bandung, Rabu (20/12).
Pria yang akrab disapa Emil ini sebelumnya akan mengumumkan Cawagubnya pada Rabu ini. Namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya ia menunda satu atau hingga dua hari ke depan. "Kemungkinan bergeser sedikit aja, saya butuh waktu," katanya.
Salah satu alasan penundaan itu, kata dia, yakni sulitnya menguhubungi pimpinan partai-partai koalisi. Pasalnya, hasil dari masukan tokoh-tokoh Jawa Barat harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan partai pendukung.
"Bukan masalah alot, daftar check list yang harus dihubunginya masih panjang gitu. Kan pas ditelepon ga ada, jadi masih ada daftar check list yang harus dikontak," jelasnya.
Saat ini, Emil terus berusaha mengomunikasikan hasil masukan tersebut kepada partai pendukung. Sehingga, ia membutuhkan waktu tambahan sampai semua pihak sepakat dengan calon pendamping pilihannya tersebut.
"Di waktu yang tepat nanti saya jelaskan prosedurnya gimana, ditambahi dengan survei, jadi tidak hanya opini tapi juga dengan survei terakhir. Nah hasilnya ini secara proses sedang disampaikan, kan harus disampaikan ke level provinsi, DPP terus antar partainya gimana reaksinya, jadi masih berproses," katanya.
Sebelumnya, dua partai koalisi yakni PPP dan PKB berniat akan menarik dukungan kepada Wali Kota Bandung tersebut. PPP dan PKB memiliki pandangan berbeda mengenai sosok pendamping Emil.
PPP tetap ngotot menginginkan kadernya Uu Ruzhanul Ulum sebagai Cawagub. Jika Uu tidak terpilih, PPP mengancam akan mencabut dukungan. Di sisi lain, PKB ingin agar pemilihan Cawagub melalui musyawarah mufakat antar partai koalisi.
Sementara Golkar, menjadi partai pertama yang telah menarik dukungan. Golkar beralasan, Emil tidak mempunyai sikap tegas untuk mengumumkan Daniel Mutaqien sebagai Cawagubnya.