Kamis 21 Dec 2017 00:15 WIB

JK: Golkar Cetak Rekor Dunia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Partai Golkar baru saja membuat catatan rekor nasional maupun rekor dunia dalam hal memiliki ketua umum. Hal ini karena dalam kurun waktu 3,5 tahun, Partai Golkar telah memiliki lima ketua umum.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla di sambutannya dalam penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 19-20 Desember 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Rabu (20/12). Penutupan Munaslub juga telah resmi mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar definitif periode 2017-2019.

"Tentu ucapan selamat sekali lagi ke Saudara Airlangga atas terpilih jadi ketua umum yang baru. Saya kira ini merupakan rekor nasional, mungkin rekor dunia malah, bahwa Partai Golkar dalam waktu 3,5 tahun mempunyai 5 ketua umum," ujar JK yang langsung disambut tawa para peserta Munaslub Golkar.

JK pun menyebutkan dalam waktu kurang dari lima tahun, lima nama telah memimpin Partai Golkar yakni Aburizal Bakrie Agung Laksono, Setya Novanto, Idrus Marham dan saat ini Airlangga Hartarto.

"Ada saudara Aburizal, ada Agung Laksono bersamaan, sodara Novanto, lalu Idrus sebentar, dan Airlangga. Lima kan dalam waktu 3,5 tahun," ujar JK sembari tertawa.

Ia pun berharap Airlangga dapat membawa Golkar ke arah lebih baik yang kemudian tidak membuat kepemimpinan Golkar kembali berganti. "Mudah-mudahan disamping jadi rekor dunia mudah-mudahan tidak terjadi seperti ini," ujar JK.

Sebab Golkar sebagai partai besar menurut JK jika ada kegoncangan maupun konflik di dalam partai tersebut bisa menyebabkan gejolak politik nasional. Ia pun berharap segala sesuatu yang telah diputus dalam munaslub hari dapat memiliki efek yang baik bagi politik keseluruhan bangsa. Karena partai merupakan pilar utama dalam negara demokrasi agar berjalan dengan baik.

"Karena itu apabila tidak berjalan, demorkasi akan meminimalkan crazy demo. Crazy demo kalau tidak dijalankan demokrasi dengan baik di partai itu, itulah menyebabkan jadi lima ketua umum dalam waktu yang singkat karena ada konflik, crazy demo akibat kita kurang memahami arti demokrasi dalam kepartaian," kata Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Adapun JK hadir dalam munaslub sekitar pukul 19.35 WIB. Usai memberi pidato JK juga sekaligus menutup pelaksanaan Munaslub yang telah berlangsung dua hari tersebut. Dalam Munaslub Partai Golkar diketahui telah secara bulat telah menyepakati penetapan Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar definitif periode 2017-2019.

Selain itu keputusan kedua yakni terkait dengan masa periode kepemimpinan Airlangga sebagai ketua umum Golkar definitif melanjutkan periode 2017-2019. Namun dapat diperpanjang dengan mekanisme pemilihan di Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar.

Lalu ketiga terkait penyempurnaan anggaran dasar terkait dengan pasal peralihan di dalam AD ART Partai Golkar. Sedangkan keempat Munas memberi mandat tunggal pada ketua umum untuk melakukan revitalisasi untuk restrukturisasi pengurus DPP Golkar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement