REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI BARAT -- Program Upaya Khusus (Upsus) Kementerian Pertanian (Kementan) yang dilaksanakan sejak awal 2015 mengubah Nusa Tenggara Timur (NTT) dari lahan kering dan gersang menjadi kawasan sawah produktif.
"Hasilnya, kini telah ada hamparan berhimpit di kecamatan Lembor kabupaten Manggarai Barat seluas 4.000 hektare lebih," kata Kepala Balai Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Kementan, Syamsuddin saat melakukan panen padi Ciherang dan IR-64 di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jumat (22/12).
Syamsudin menyebutkan produktivitas padi di lahan tersebut setara dengan produksi padi di Jawa yaitu antara 7,6 hingga 8,3 ton per hektare Gabah Kerin Giling (GKG). "Luas areal yang dipanen kali ini ada 35 hektare dari total 120 hektare. Dengan hasil ini, swasembada beras di NTT optimis bisa terwujud," ujarnya.
Untuk diketahui, populasi penduduk Manggarai Barat sekitar 251.689 jiwa atau lima persen dari total penduduk NTT yang jumlahnya mencapai 5.120.061 orang.
Kepala Dinas Pertanian Manggarai Barat, Anggalipus Gapul menyampaikan, sejak 2015 Manggarai Barat sudah swasembada beras, bahkan telah distribusi hasil panennya ke seluruh kabupaten di Flores Barat yaitu Manggarai, Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo.
Upsus Kementan telah mampu mengubahnya menjadi sentra padi sawah yang produktif dengan IP lebih dari dua dan produktivitas yang mampu bersanding dengan Jawa.
"Hal itu karena selain ada bantuan khusus alat mesin pertanian, berupa traktor pengolah tanah, alat tanam Rice Transplanter dan mesin Combine Harvester yang mempermudah percepatan kegiatan di lapangan," kata Anggalipus.
Selain itu, kata dia, bantuan juga berupa perbaikan jaringan irigasi dan pompanisasi serta pendampingan yang intensif dari penanggung jawab Upsus didukung TNI-AD.
Pendampingan ini bersatu dalam menggerakkan Manggarai Barat selalu leading dalam capaian Luas Tambah Tanam (LTT) harian dan kini pantauan Luas Panen Padi (LPP) yang juga pantau harian. "Hasilnya dapat memastikan masyarakat tetap tercukupi pangan nya disaat paceklik," tambah dia.