REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dzikir Nasional Republika akan digelar di beberapa kota besar dalam rangka pergantian malam tahun baru, seperti di Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Khusus di Bandung sendiri, kegiatan dzikir nasional ini berjuluk Muhasabah di Akhir Tahun.
Republika Bandung akan menggelar kegiatan muhasabah ini di Masjid Pusdai, Komplek Bandung Islamic Centre, Ahad (31/12) pukul 12.00 sampai selesai. Beberapa penceramah yang dihadirkan dalam kegiatan dzikir tersebut di antaranya, Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali.
Kepada Republika.co.id, Kiai Athian menilai, kegiatan Dzikir Nasional yang diawali Republika untuk menyambut tahun baru tersebut sudah menjalar di kalangan umat Islam. "Sangat luar biasa saya kira apa yang diawali oleh Republika, kini sudah menjalar juga kepada komunitas jamaah-jamaah lain. Kita lihat di Bandung pun sudah banyak yang menyelenggarakan acara itu," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (28/12).
Menurut dia, kegiatan dzikir yang dilakukan setiap pergantian malam tahun baru tersebut merupakan satu hal yang sangat positif yang dilakukan Republika dan kini sudah banyak ditiru oleh umat Islam. Sehingga, lanjut dia, suasana tahun baru yang selama ini sangat memperihatinkan kini sudah mulai terasa berbeda.
"Alhamdulillah sudah mulai terasa berbeda. Walaupun masih jauh dari apa yang kita harapkan tapi mudah-mudahan Republika terus meneleenggarakan ini dan menciptakan suasana ini untuk menjadi hal yang positif dilakukan oleh umat Islam setiap menyambit tahun baru," katanya.
Ssmentara itu, Wakil Pimpinan Redaksi Republika Nurhasan Murtiaji mengatakan, persiapan kegiatan tahunan Republika ini sudah siap digelar untuk umat Islam. "Alhamdulillah, persiapan Dzikir Nasional sudah mendekati akhir. Segala hal yang terkait dengan aspek teknis dan nonteknis sudah disiapkan oleh panitia dengan matang. Para pembicara insyaAllah hadir sesuai jadwal," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/12).
Pada dzikir kali ini, acara dirangkai dalam bentuk Festival Republik. Tema yang diangkat dalam Festival Republik adalah "Perkuat Silaturahim untuk Bangsa". Menurut Hasan, tema ini diambil untuk menguatkan ukhuwah dan menguatkan semangat kebangsaan.