Jumat 29 Dec 2017 18:16 WIB

Dedi tak Ingin Berdebat Soal Posisinya di Pilgub Jabar

Ketua Pemenang Pemilu Wilayah Jawa dan Sumatera Partai Golkar, Yusron Wahid (kedua kiri) dan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (keempat kiri) memperlihatkan Surat Keputusan dan rekomendasi dukungan bakal calon gubernur atau wakil gubernur di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Ketua Pemenang Pemilu Wilayah Jawa dan Sumatera Partai Golkar, Yusron Wahid (kedua kiri) dan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (keempat kiri) memperlihatkan Surat Keputusan dan rekomendasi dukungan bakal calon gubernur atau wakil gubernur di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat menyatakan dirinya tidak ingin berdebat tentang posisi calon gubernur/calon wakil gubernur (cagub/cawagub) usai partainya memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pilgub Jawa Barat 2018. "Terkait persoalan posisi (penentuan cagub/cawagub) sampai hari ini kita tidak mau melakukan perdebatan tentang posisi," kata Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Jumat (29/12).

Dedi menuturkan tidak ingin memperdebatkan masalah posisi/kekuasaan. Karena, yang terpenting bagi dirinya saat ini adalah bekerja semaksimal mungkin terkait Pilgub Jawa Barat 2018.

"Karena bagi saya kekuasan itu bukan pada posisinya namun pada kemampuan kita bekerja. Saya ini adalah pekerja dan ingin tetap bekerja," ujarnya.

Dedi juga menegaskan, akan tetap setia berpasangan dengan Deddy Mizwar untuk maju bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. "Saya berketetapan hati untuk terus dengan pasangan ini," ujarnya.

Dia memastikan salah satu keputusan penting dari kesepakatan antara DPD Partai Golkar dan Demokrat Jawa Barat ialah sama-sama mengusung pasangan Dua DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi). "Dan memang dari sisi kesepakatan itu sudah menandatangi kesepakatan bersama antara DPD I Golkar Jawa Barat dan Demokrat Jawa Barat untuk sama-sama mengusung pasangan calon Dua DM," kata dia.

Sebelumnya, Dedi yang juga menjabat sebagai bupati Purwakarta mengaku punya chemistry dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar terkait pertarungan di Pilgub Jawa Barat 2018. "Kalau Anda (wartawan) bertanya apakah saya punya chemistry dengan Pak Demiz (Deddy Mizwar), silakan lihat sendiri seperti waktu Pak Demiz berkunjung ke Kantor DPD," kata dia.

Ia menuturkan, tidak kurang dari satu jam setelah ia mendapatkan SK penugasan dari DPP Partai Golkar maka dirinya langsung mendapatkan Deddy Mizwar sebagai mitra koalisi di Pilgub Jawa Barat 2018. "DPP memberikan batas waktu hingga 2 Januari 2018 dan sore tadi saya bertemu dengan Ketua DPD Partai Demokrat (dan Deddy Mizwar) untuk merajut kisah cinta Jabar yang tertunda," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement