REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar dzikir nasional menjelang pergantian tahun. Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari berturut-turut itu, Republika mengundang beberapa tokoh Islam nasional dan daerah untuk mengisi acara Dzikir Nasional di Masjid At-Tin.
Wakil Harian Masjid At Tin Ustadz Mustaghfirin mengatakan, kegiatan Dzikir Nasional ini menjadi alternatif tempat hiburan untuk merayakan pergantian tahun. "Pergantian tahun selalu menjadi momentum dunia dengan berbagai keramaian, muda-mudi memenuhi jalan raya, tempat hiburan sehingga tampak tidak nampak nilai-nilai agama Islam," ujarnya saat acara Pembukaan Dzikir Nasional di Masjid At Tin, Jakarta, Jumat (29/12).
Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama Republika Agoosh Yoosran, Pimpinan Redaksi Republika Irfan Junaidi dan jajaran petinggi Republika lainnya. Turut hadir Ustadz Yusuf Mansyur. "Semoga dengan Dzikir Nasional dapat kembali menyadarkan melakukan terbaik di masa mendatang kepada Allah dan melakukan amalan serta perbuatan baik," katanya.
Kegiatan yang sudah diselenggarakan 16 kali ini diharapkan menjadi kegiatan yang selalu diingat oleh masyarakat Indonesia. "Kerjasama ke-16 kali dengan harapan tahun mendatang lebih baik, bersemangat memperbaiki diri," ucapnya.
Pada Dzikir Nasional 2017 ini, sejumlah tokoh sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir. Di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Pimpinan Ponpes Tebu Ireng dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid, Pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra Ustaz HM Arifin Ilham, Wakil Sekjen MUI Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain, dan imam muda Muzammil Hasballah.
Rangkaian acara Festival Republik 2017 yang mengusung tema 'Perkuat Silaturahim untuk NKRI'. Festival Republik mencakup acara bazaar, cerdas tangkas 5 Pilar, talk show, donor darah, fun science, Republikustik dan door prize.