Ahad 31 Dec 2017 21:12 WIB

Wawakot Jogja: Muhasabah Akhir Tahun Perkuat Persatuan

Rep: Adrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Umat Muslim tiba di Masjid Syuhada Kota Yogyakarta untuk mengikuti Tabligh Akbar dan Muhasabah Republika (Ilustrasi)
Foto: Andrian Saputra
Umat Muslim tiba di Masjid Syuhada Kota Yogyakarta untuk mengikuti Tabligh Akbar dan Muhasabah Republika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA --- Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka Tabligh Akbar dan muhasabah akhir tahun Republika di Masjid Syuhada, Kota Baru, Yogyakarta pada Ahad (31/12) malam. Heroe pun mengapreaiasi kegiatan yang diselengggarakan Republika untuk mengisi malam pergantian tahun baru.

Menurut Heroe, Tabligh Akbar dan Muhasabah Akhir Tahun mempunyai nilai positif untuk menyambut tahun 2018 dan sebagai sarana untuk memperkut persatuan. "Malam seperti ini (pergantian tahun) mungkin sebagian kita menyalurkan ekspresinya dengan berbagai cara, alhamdulillah kita di sini untuk memperkaya kesadaran, memperkuat kebersamaan, menumbuhkan persaudaraan," tutur dia.

Mengangkat tema perkuat silaturahim untuk bangsa, Heroe berharap, tabligh akbar yang akan diisi oleh tiga penceramah nantinya dapat memberi pencerahan kepada warga Jogja sehingga kembali memperkuat ukhuwah islamiyah.

Terlebih, menurutnya, dengan maraknya berita hoax di media sosial dan berupaya untuk memecah bela anak bangsa.

"Kita dipermainkan oleh akun-akun yang bukan sebenarnya, yang tidak menampakan identitasnya dan itulah yang semakin lama memungkinkan kita todak percaya satu sama lain," katanya.

Karena itu, Heroe berharap, Republika dapat memppertahankan citranya sebagai media yang mencerahkan bagi umat. Sementara itu, kegiatan tabligh akbar tak hanya berlangsung di kota Yogyakarta. Kegiatan serupa juga diselenggarakan Republika di kota lainnya yakni di Masjid At Tin Jakarta dan Islamic Center Bandung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement