REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Crystal Palace sukses menghentikan laju kemenangan beruntun Manchester City di pekan ke-21 Liga Inggris. Laga kedua kesebelasan di Selhurst Park Stadium, London, pada Ahad (31/12), berakhir dengan skor imbang tanpa gol alias 0-0.
Hasil kali ini menjadi perolehan imbang kedua bagi City selama liga musim ini bergulir. Dari 21 kali laga di kompetisi tahun ini, City mencatatkan rekor belum pernah kalah. Namun, the Citizens pernah sekali meraih hasil imbang 1-1 saat tandang ke markas Everton, Agustus lalu.
Perolehan imbang dari laga kali ini memang menghentikan 18 kali kemenangan beruntun City. Akan tetapi, perolehan satu angka dari laga kontra Palace kali ini, tak membuat posisi City bergeser di tangga klasemen. Sampai pekan ke-21, skuat asuhan pelatih Josep Guardiola itu masih berhak atas klaim juara sementara Liga Inggris sampai tutup 2017.
City masih berjaya di pucuk klasemen dengan nilai 59 angka. Posisi tersebut mengangkangi Chelsea di posisi kedua dengan 45 angka dan tim rival sekota, Manchester United, di peringkat ketiga dengan koleksi 44 poin. Masih tersisa 17 pekan lagi bagi City menutup Liga Inggris 2017/18 sebagai juara resmi musim ini.
Sementara Palace dengan hasil ini masih tertahan di klasemen bawah. Skuat asuhan pelatih Roy Hodgson tersebut stagnan di peringkat ke-17 dengan nilai 19 angka. Palace menjaga jarak aman satu angka dari West Ham United di zona degradasi di peringkat ke-18.
Saat laga kedua kesebelasan, Guardiola menurunkan skuat terbaiknya. Dalam formasi 4-3-3, ada trisula serang Gabriel Jesus, dan Bernardo Silva, serta Leroy Sane. Strategi serupa diterapkan oleh Hodgson dengan memainkan tiga penyerangnya, Christian Banteke dan Wilfred Zaha, serta Andros Townsend.
Meski Hodgson menerapkan strategi bermain serang bagi timnya namun para penggawa Guardiola lebih mapan dalam statistik. Tim tamu sepanjang babak pertama menguasai pertandingan hampir 75 persen. Para penggawa tuan rumah dipaksa bertahan. Tetapi City nyaris tak diberi peluang menembus lini pertahanan Palace.
Di menit ke-23, Guardiola terpaksa menarik satu strikernya. Jesus digantikan oleh Sergio Aguero lantaran tak sanggup melanjutkan pertandingan lantaran cedera. Alih peran tersebut membuat City punya peluang dua kali menghantam gawang tuan rumah. Itu terjadi pada menit ke-29, dan 44 sebelum peluit rehat.
Namun, dua upaya membuka keunggulan tersebut kandas di tiang gawang. Sementara upaya Palace membuka keunggulan, juga mudah kandas. Babak pertama, berakhir dengan skor 0-0.
Memulai babak kedua, kedua pelatih tak merombak pemain. Upaya City mencuri tiga angka di kandang Palace tampak ngotot dilakukan. Tetapi, tetap saja, pertahanan kokoh para pemain Palace belum mampu dibikin tumbang. Sampai menit ke-57, skor tetap 0-0. Guardiola pun kembali menarik satu pemainnya. Raheem Sterling menggantikan posisi Ikay Guendongan.
Pergantian tersebut belum direspons oleh Hodgson. Palace tetap percaya diri dengan komposisi pemainnya. Sampai menit ke-75, Hodgson baru mulai melakukan rotasi pemain.
Yohan Cabaye yang tampil baik sebagai gelandang bertahan, digantikan oleh Jason Puncheon. Pep merespon pergantian tersebut pada menit ke-81 dengan memainkan Yaya Toure menggantikan Bernardo Silva.
Skor masih 0-0 sampai sembilan menit sebelum pertandingan pungkas. Di menit ke-90, Palace punya kesempatan mempecundangi City. Yaitu, ketika Raheem Sterling melakukan pelanggaran di kotak penalti dengan menjatuhkan pemain tuan rumah Wilfred Zaha. Sterling dihukum kartu kuning, dan Palace berhak atas sepakan 12 pas.
Nasib baik bagi City. Eksekusi yang dilakukan Luka Milivojevic berhasil digagalkan kiper tamu, Ederson Moraes. Skor tetap 0-0 sampai menit ke-90.
Namun wasit Jon Moss memberikan tambahan waktu sampai sembilan menit. Namun sepanjang tambahan waktu tersebut, pun juga taka ada terjadi gol. Sampai pluit panjang, angka di papan skor menunjukkan 0-0.