REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek konstruksi jalan layang tol yang menghubungkan antara Depok dan Antasari roboh. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih melakukan penyelidikan terkait apa penyebab runtuhnya enam fondasi jalan tersebut.
Deputi Project Manager PT Citra Wasphutowa, Indra Purnadi mengatakan, penyebab runtuhnya girder jalan layang tol itu disebabkan tersenggol oleh ekskavator yang sedang manuver. Pada pagi hari, di lokasi tersebut sedang ada aktivitas penggalian tanah di samping jembatan layang yang menggunakan ekskavator.
"Ekskavator itu saat manuver mengenai salah satu blok girder, sehingga yang satu rubuh, efek domino sehingga timbul kerubuhan yang lain," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/1).
Ia menuturkan, girder yang runtuh ada enam buah. Girder itu sebetulnya telah ditalikan pada 19 Desember 2017 lalu dan sudah kokoh, tapi akibat tersenggol ekskavator maka runtuh.
Tidak ada korban jiwa yang diakibatkan, hanya runtuhan girder tersebut menimpa satu unit truk yang tengah parkir menunggu muatan galian tanah.
"Itu satu unit truk yang saat itu akan membawa tanah, tidak ada sopirnya di dalam. Sedang menunggu di bawah untuk membawa tanah. Jadi tidak ada korban jiwa," katanya.
Baca juga, Jembatan Proyek Antasari Roboh.
Ia menambahkan, runtuhnya girder ini tidak memengaruhi ke konstruksi yang lain karena yang runtuh hanya baloknya. Target selesainya proyek itu sendiri pada April mendatang dan ia memastikan tidak mengganggu jadwal selanjutnya.
"Kita sedang komunikasi dengan kepolisian karena memang tidak ada korban jiwa. Dan kepolisian juga, tadi kami sudah minta izin untuk menyingkirkan balok tersebut," katanya.