Selasa 02 Jan 2018 17:00 WIB

Masa Sulit Muslim Uzbekistan di Era Soviet

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Muslim Uzbekistan
Foto: ddhongkong
Muslim Uzbekistan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menguasai Uzbekistan, rezim komunis Uni Soviet memanfaatkan Islam untuk menenangkan hati penduduk. Me reka terkesan tidak me larang praktik Islam. Padahal, pemerintah Soviet memosisikan diri seolaholah mereka mendukung Islam dan penyebarannya. Secara diam-diam, mereka berusaha memberantas umat Islam.

Kekuatan ajaran tersebut dianggap sebagai ancaman nyata yang dapat menghabisi rezim komunis. Islam dianggap m emiliki kekuatan politik pesaing ideologi komunis antituhan. Tak heran bila ketika itu rezim banyak menghabisi simbol-simbol keagamaan.

Pemerintah melakukan kampanye antiagama resmi dan menindak setiap gerakan Islam atau jaringan di luar kendali negara. Banyak masjid ditutup. Selama pemerintahan Joseph Stalin, banyak umat Islam menjadi korban deportasi massal.

Meski mengalami tekanan dahsyat, umat Islam secara diam-diam tetap men jalankan ritual keagamaannya. Rasa per saudaraan sesama Muslim makin kuat. Mereka saling menolong dalam berbagai ke giatan seharihari. Mereka juga melak sa nakan shalat Jumat berjamaah secara tertutup.

Islam tidak dipraktikkan secara terbuka di negara ini. Pada 1991, ketika Uzbekistan memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet, perlahan umat Islam mulai menunjukkan geliatnya. Selama era Soviet, Uzbekistan memiliki 65 masjid dan sebanyak 3.000 in te lektual. Selama hampir 40 tahun, Dewan Muslim dari Asia Tengah secara resmi di setujui Soviet untuk mengatur lembaga agama Islam dan melatih ulama di wilayah tersebut.

Dewan Muslim ini berbasis di Tashkent. Namun, banyak pihak yang menilai or ganisasi ini berafiliasi dengan Partai Ko munis. Sehingga, umat Islam justru lebih menghormati ulama yang tidak terdaftar dari pada yang ada secara resmi sesuai data ne gara. Dampaknya, umat Islam enggan aktif dalam berbagai ritual agama secara terbuka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement