REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya berencana menjalin komunikasi kepada semua pihak yang berminat merawat Stadion Pajajaran dan peduli dengan kebangkitan tim olahraga di Kota Bogor. Stadion yang sudah berdiri sejak 1967 ini ditutup untuk umum karena tengah direnovasi untuk fasilitas latihan tim sepak bola yang berlaga di Asian Games 2018.
"Nanti akan dibicarakan," kata Bima saat meninjau renovasi stadion pada Rabu (3/1). Selain fasilitas untuk tim sepak bola, ia berharap jogging track juga menjadi sarana yang ikut direnovasi.
Rencana renovasi ini tidak hanya berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melainkan dari pemerintah pusat. Pada akhir Desember, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sudah meninjau dan mengecek kondisi stadion.
Bima menjelaskan, renovasi Stadion Pajajaran menggunakan anggaran senilai Rp 3 miliar dari pemerintah pusat. Tapi, pemkot berencana melobi Kemen PUPR agar jumlah ini bisa ditingkatkan lagi.
Meski hanya akan djadikan sebagai tempat latihan, Bima melihat, renovasi Stadion Pajajaran berdampak besar terhadap semangat masyarakat, khususnya pecinta sepak bola. Sebab, dengan perbaikan di berbagai aspek, harapan akan kejayaan sepak bola Kota Bogor semakin besar.
Tidak hanya itu, renovasi membantu mengabulkan impian warga Kota Bogor untuk memiliki stadion dengan standar internasional yang bisa menjadi sebuah kebanggaan. "Minat terhadap olahraga sepak bola pun diharapkan bisa lebih tinggi," kata Bima.
Pemilihan Stadion Pajajaran sebagai lokasi latihan bukan tanpa sebab. Menurut Bima, stadion ini tidak terlalu jauh dari Stadion Pakansari yang menjadi venue pelaksanaan cabang sepak bola. Dengan jarak 15 kilometer, dua stadion bisa ditempuh dengan waktu tempuh sekira 40 menitan.