REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan akan menggandeng pengamat politik Eep Saefulloh Fatah untuk menentukan arah kebijakan atau dukungan di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018. Hal tersebut diungkap Zulkifli usai bertemu Deddy Mizwar di Bandung, Kamis (4/1).
"Saya ada kawan satu lagi yakni Mas Eep Syaefullah Fatah, tapi beliau sekarang lagi di Bali, tanggal 6 Desember kita akan berdiskusi untuk menentukan sikap terkait Pilgub Jawa Barat ini akan seperti apa," kata Zulkifli Hasan.
Ia mengatakan ada sejumlah alasan mengapa hingga saat ini PAN belum dapat memutuskan akan mendukung pasangan calon tertentu di Pilgub Jawa Bara. Salah satunya adalah adanya perjanjian antara PAN dengan 13 ormas di Jawa Barat.
"Saya ada janji dengan 13 ormas Islam waktu itu kita sepakat dengan Kang Demiz dan Syaikhu. Tapi kan berubah, jadi nanti kita akan diskusikan lagi langkah-langkahnya seperti apa," kata dia.
PAN, lanjut Zulkifli, akan memberikan pernyataan resmi terkait sikapnya di Pilgub Jawa Barat pada tanggal 7 Desember 2018. "Jadi setelah diskusi dengan Mas Eep, kita juga akan diskusi dengan koordinator umat islam dari 13 ormas Islam di Jabar. Artinya apa pun nanti keputusannya akan kita diskusikan. Tanggal 7 sudah ada keputusan," kata dia.
Bertempat di Trans Luxury Hotel Bandung, Zulkifli Hasan bertemu dengan Deddy Mizwar di Kota Bandung, pada Kamis pagi, dan pada pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut Zulkifli menyatakan dirinya sudah terlanjur "jatuh cinta" dengan sosok Deddy Mizwar.
"Saya sudah kadung jatuh cinta sama Kang Demiz (Deddy Mizwar). Beliau ini ikhlas tulus karena syarat untuk memimpin itu ada ketulusan keikhlasan. Kedua beliau siap berkorban mencurahkan waktunya untuk Jabar. Oleh karena itu saya sengaja datanya dan akhirnya kita putuskan ke sini," kata Zulkifli Hasan.
Ia menuturkan dalam pertemuan singkat tersebut dirinya juga membahas tentang perkembangan terkini terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018. "Kita membicarakan koalisi, kemungkinan dengan siapa, partai-partai bagaimana, jumlah kursi, karena saya berharap betul Kang Demiz bisa tetap running tapi kan ternyata politik itu dinamis ya, bukan satu tambah satu sama dengan dua, tapi bisa berubah," kata Zulkifli.
"Sebagaimana teman-teman ketahui,kita di mana-mana dengan Gerindra dan PKS dari 17 Pilgub pada tahun 2018 ada lima daerah kita berkoalisi dengan PKS seperti di Jateng, Sumut dan lain-lain. Jabar awalnya kita dengan Kang Demiz dengan Syaikhu," lanjut dia.