REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in memuji Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurutnya, Trump cukup berjasa atas terwujudnya perundingan antara Korsel dan Korut pada Selasa (9/1).
"Saya pikir Presiden Trump pantas mendapat pujian besarkarena membawa pembicaraan antar-Korea. Saya ingin menunjukkan rasa terimakasih saya," kata Moon dalam acara pernyataan pers tahun baru di negaranya, Rabu (10/1).
Menurut Moon, perundingan tingkat tinggi yang telah mempertemukan Korsel dan Korut tak akan terjadi tanpa peran yang dimainkan AS. "(Perundingan)Ini bisa menjadi hasil kerja dari tekanan dan sanksi yang dipimpin oleh AS," ujarnya.
Korut dan Korsel telah melakukan perundingan tingkat tinggipertamanya dalam kurun waktu dua tahun pada Selasa (9/1). Perundingan ini dilakukan di zona demiliterisasi Korea yang menjadi batas antara kedua negara.
"Kami datang ke pertemuan hari ini dengan pemikiran untuk memberi saudara-saudara kita, yang memiliki harapan tinggi untuk dialog ini, hasil yang tak ternilai sebagai hadiah pertama tahun ini," kataKepala delegasi Korea Utara Ri Son Gwon.
Pernyataan Ri pun disambut hangat oleh Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon. "Pembicaraan kami dimulai setelah Korut dan Korseldipenuhi ketegangan untuk waktu yang lama, tapi saya yakin langkah pertamaadalah setengah perjalanan. Akan baik bagi kita untuk membuat hadiah bagus yangAnda (Ri Son Gwon) sebutkan tadi," kata Cho.