REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan meminta seluruh pihak agar pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah 2018 jangan membawa isu suku, agama, ras, dan antargolongan. "Jangan menghalalkan segala cara, apalagi mengadu domba, menjelek-jelekkan, dan ngomongin SARA," kata Zulkifli pada acara Apel Ranting PAN Menuju Zulkifli Hasan Presiden di GOR Manahan Solo, Ahad (14/1).
Ia mengatakan jangan hanya karena pilkada, masyarakat maupun pihak tertentu harus mempertaruhkan Indonesia. "Ini cuma pilkada, kita sama kita. Bukan lawan Belanda atau negara lain, ini teman sendiri. Jangan bawa SARA. Pelopori persatuan, jahit merah putih agar utuh, PAN pelopori agar jangan gaduh, jangan saling menista, mengejek. Kita reformis, bersatu kita kuat," katanya.
Pada kesempatan tersebut, dia sekaligus melakukan konsolidasi Pilgub Jateng. Sebagaimana diketahui, pada Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Tengah 2018, PAN mengusung Sudirman Said. Menurut dia, konsolidasi dengan mengusung Sudirman Said tersebut untuk melakukan perubahan dan melanjutkan cita-cita reformasi yang sempat tersendat sejak zaman orde baru.
"Dengan Pak Ganjar, kita jangan saling menjelekkan, jangan saling menyerang. Mari kita adu konsep, adu gagasan. Sama-sama merah putih, bersaudara. 'Bangun Jateng Mukti Bareng', lanjutkan program Ganjar Pranowo," katanya.
Disinggung mengenai mahar politik, Zulkifli mengatakan untuk maju menjadi peserta pilkada, setiap calon harus memiliki modal. "Modal ini tidak harus dari uang pribadi, selama calon ini bersih dan baik saya rasa akan banyak orang yang membantunya. Tidak ada memberikan uang untuk partai," katanya.