Senin 15 Jan 2018 14:17 WIB

In Picture: Oesman Sapta Dipecat dari Jabatan Ketua Umum Partai Hanura

.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Mohamad Amin Madani

Pemecatan OSO., PLT Ketua Umum Daryatmo (kiri), Wakil Ketua Umum Nurdin Tampubolon(kanan) memberikan konferensi pers, di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Pemecatan OSO. Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding(kiri), PLT Ketua Umum Daryatmo(kanan) memberikan konferensi pers , di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Pemecatan OSO. Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding(kiri), PLT Ketua Umum Daryatmo (kanan), melakukan konfrensi pers di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Pemecatan OSO. DPP Partai Hanura melakukan konfrensi pers yang di hadiri oleh Wakil Ketua Umum Wisnu Dewanto, Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding, PLT Ketua Umum Daryatmo, Wakil Ketua Umum Nurdin Tampubolon. kiri ke kanan, di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Pemecatan OSO. Pengurus Partai DPP Partai HAnura berfoto bersama usai melakukan konferensi pers di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Hanura resmi menghentikan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum. Hal ini dilakukan sebagai bentuk respon partai atas mosi tidak percaya yang dikeluarkan oleh pengurus DPP terhadap sosok OSO.

Keputusan resmi tersebut diungkapkan dalam konferensi pers yang dilakukan di Hotel Ambhara, jakarta pada Senin (15/1). Partai Hanura kemudian menugaskan Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo setelah sebelumnya melakukan rapat internal.

"Saya siap melaksanakan tugas plt karena dilandasi rasa tanggung jawab saya kepada partai. Saya tidak punya keinginan apa-apa kecuali ingin memberikan kontribusi yang terbaik dari yang saya miliki," ujar Daryatmo dalam konferensi pers di Hotel Ambhara, Senin (15/1).

Dalam rapat tersebut dijelaskan mengenai pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh OSO selama satu tahun terakhir. Hal ini dikatakan sudah pernah dilaporkan kepada Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding namun tidak ada respon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement