Selasa 16 Jan 2018 08:29 WIB

PTPN XI Targetkan Perluasan Puluhan Ribu Ha Lahan Tebu

Petani menaikkan tebu ke atas truk saat panen di kawasan Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/9). Petani tebu mengeluhkan rendahnya harga acuan gula petani atau harga pembelian pemerintah (HPP) pabrik gula sebesar Rp9.700 per kg yang dinilai masih di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar Rp10.600 per kg.
Foto: Umarul Faruq/Antara
Petani menaikkan tebu ke atas truk saat panen di kawasan Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/9). Petani tebu mengeluhkan rendahnya harga acuan gula petani atau harga pembelian pemerintah (HPP) pabrik gula sebesar Rp9.700 per kg yang dinilai masih di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar Rp10.600 per kg.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berencana membidik perluasan lahan tebu pada 2018. Perusahaan mendeteksi sejumlah potensi lahan yang ada di Jawa Timur hingga Provinsi Bali.

Direktur Utama PTPN XI M Cholidi  mengatakan perluasan lahan dilakukan dengan menyiapkan bahan baku tebu untuk memenuhi kebutuhan giling pabrik yang semakin ditingkatkan. Ia mengatakan, pengembangan lahan di wilayah Bali, tepatnya di Kabupaten Buleleng telah tersedia sekitar 5 ribu hektare dan bisa dikembangkan hingga 12 ribu hektare.

"Kalau layak dan tidak ada masalah dengan lahan itu, tentu Bali tidak salah kalau punya pabrik gula sendiri," kata Cholidi saat evaluasi giling 2017 dan persiapan tanam 2018 di Surabaya, Selasa (16/1).

Ia mengatakan, rencana tersebut juga telah disetujui bupati, camat dan lurah di Buleleng, karena merupakan program pemerintah untuk mencapai swasembada gula nasional. "Yang penting keinginan dasar petani di Bali ada, maka kami dukung dan tanah secara agrokultur cocok dan kesuburan oke, tanah relatif datar, maka tidak ada masalah," katanya.

Untuk wilayah Jawa, kata dia, PTPN XI juga telah melakukan pengembangan lahan di wilayah Asembagus dengan potensi 367 hektare, dan sisanya di Pasuruan, Jawa Timur.

"Kami juga dorong petani melakuan ekspansi lahan. Karena pengembangan area tebu oleh rakyat itu lebih mudah daripada PTPN karena harus investasi lahan," katanya.

Direktur Operasional PTPN XI, Daniyanto mengatakan pengembangan lahan merupakan target 2018, dan di setiap klaster pabrik gula PTPN XI harus ada pengembangan lahan, baik lahan sendiri maupun dari petaninya. Untuk penambahan, kata Daniyanto, di wilayah barat ditarget ada penambahan lahan 4.000 Ha, dan di kawasan Pabrik Gula Semboro ditarget minimal pengembangan lahan 2.500 Ha, serta di wilayah timur pengembangan lahan hingga 3.000 Ha.

Penambahan lahan ini, kata dia, sejalan dengan target perseroan yang menginginkan bisa menggiling tebu hingga 5 juta ton dan mampu memproduksi gula hingga 410.838 ton dengan target rendemen 8,05 persen.

Sementara itu, tahun 2017 produk gula PTPN XI hanya mampu mencapai 306.277 ton dengan rendemen 7,23 persen, di tahun 2018 diharapkan akan terjadi peningkatan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement