Selasa 16 Jan 2018 15:52 WIB

Kebakaran di Museum Bahari Diduga Akibat Korsleting Listrik

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta, Selasa (16/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta, Selasa (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kebakaran di Ruang C Museum Bahari masih diduga akibat korsleting listrik. Sejumlah benda-benda bersejarah di sana juga ikut terbakar.

"Kebakaran Museum Bahari ada yang mengatakan pukul 08.30 WIB, ada pegawai yang melihat percikan api ke bawah, di Ruang C itu dari kabel terbakar. Artinya ada barang yang mudah terbakar di bawah," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/1).

Kemudian, saksi ini meminta tolong temannya dan menghubungi pemadam kebakaran. Sampai saat ini anggota kepolisian masih melakukan olah TKP dibantu dengan Tim Labfor Polri.

Menurut Argo, untuk sekarang kerugian jiwa tidak ada. Polisi pun masih mengamankan barang-barang yang masih tersisa. "Itu kan museum ya, ada miniatur-miniatur yang mudah terbakar. Tapi kami menunggu dari instansi yang berwenang untuk melihat kira-kira apa saja yang terbakar," jelas dia.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Subejo mengatakan, telah mengerahkan anggotanya yang mencapai 20 unit mobil damkar. "Kami terima laporan pukul 08.55 WIB, dan pukul 09.00 WIB sudah ada pemadam yang tiba," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa.

Kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terkait penyebab terbakarnya salah satu gedung bersejarah di ibu kota itu. Kepala UPT Museum Bahari Husnison Nizar, mengungkapkan benda-benda yang terbakar antara lain mercusuar.

"Benda-benda yang terbakar di sana adalah benda-benda asli bersejarah, bukan replika. Ada mercusuar, lampu-lampu, kalau dibilang mahal, ya tentu mahal karena itu antik. Tapi kami belum bisa menaksir berapa kerugiannya," kata pria yang akrab disapa Sony itu.

Untuk ke depan pascakebakaran tersebut, UPT Museum Bahari belum mengetahui apakah Museum Bahari akan dipugar kembali. Sony akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pemugaran museum.

Sebelumnya diberitakan, Gedung Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara, sebagian terbakar pada Selasa (16/1) pagi. Akibatnya, beberapa koleksi benda bersejarah di museum tersebut hampir dipastikan turut ludes terbakar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement