Selasa 16 Jan 2018 19:39 WIB

Bulog Pastikan Stok Beras Sejahtera Cukup Hingga April

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Petugas menata produk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 'Beras Kita' dan gula 'Manis Kita' di gudang Bulog, Jakarta, Selasa (14\2).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Petugas menata produk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 'Beras Kita' dan gula 'Manis Kita' di gudang Bulog, Jakarta, Selasa (14\2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso memastikan stok untuk bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) cukup hingga Maret-April 2018.

"Ya pokoknya stok ini untuk bansos dan konsumen lainnya juga ada," kata Gunarso usai menghadiri rapat persiapan penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Selasa (16/1).

Selain itu, Gunarso menambahkan stok beras di Bulog selama operasi pasar hingga 11-12 Januari 2018 mencapai 142 ribu ton. Operasi pasar tersebut dilakukan terhadap 2.000 titik bekerja sama dengan pedagang dan toko-toko.

Sementara untuk cadangan di Bulog, Gunarso memastikan sisa beras pemerintah dari 2017 sebanyak 150 ribu ton. "Tapi kalau ada kekurangan pemerintah kan punya anggaran di 2018 Rp 2,5 triliun untuk penambahan cadangan beras pemerintah (CBP)," kata Gunarso.

Menurutnya anggaran tersebut bisa berdampak positif untuk ketersediaan cadangan beras di Bulog. Jika dana tersebut dicairkan, kata Gunarso, maka Bulog bisa menambah stok cadangan beras pemerintah kurang lebih sampai 400 ribu lebih.

Bulog akan menyalurkan bansos rasta sebanyak 142 ribu ton untuk Keleuarga Penerima Manfaat (KPM) pada 25 Januari 2018. Penyaluran bansos rastra tersebut akan dilakukan sampai ke 54 ribu titik distribusi KPM.

Baca juga: Bulog akan Distribusikan 142 Ribu Ton Beras Sejahtera

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement