REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggapi rangkap jabatan yang dilakukan Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. JK menyebut soal partai bisa diurus pada malam hari sehingga jika ada seorang kader yang masuk dalam jajaran pemerintahan dapat lebih banyak tetap berkonsentrasi mengurus kementeriannya.
"Urusan partai itu kan bisa diurus malam-malam," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah pelantikan pejabat negara di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/1). Menurut JK, soal jabatan Airlangga Hartarto berbeda dengan Khofifah Indar Parawansa yang akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur.
"Beda dengan Khofifah karena di Jawa Timur. Ini Jakarta, jadi masih ada waktu untuk mengurus kebijakan di kabinet dan tentu akan ada penegasan-penegasan lagi," katanya.
Saat dikonfirmasi kemungkinan Airlangga akan tetap akan di dalam kabinet, JK hanya mempersilakan apabila ada yang menafsirkan hal itu. JK mengatakan masing-masing partai memiliki kebijakan-kebijakan yang berbeda.
"Kalau Pak Airlangga jelas kebijakannya bahwa dia menteri dulu baru Ketua Umum, kemudian ada waktu yang harus setidaknya 90 persen tetap mengurus partai, itu pesan kita, eh mengurus kementeriannya," kata JK yang merevisi pernyataannya. JK menyampaikan keterangan persnya setelah Presiden Jokowi mempersilakannya untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada wartawan.