REPUBLIKA.CO.ID, ALICE SPRINGS -- Suami dari seorang penumpang pesawat milik maskapai Malaysian Airlines yang terpaksa untuk dialihkan penerbangannya ke Alice Springs, Kawasan Teritori Utara (NT) mengatakan istrinya menggambarkan pengalaman tersebut seperti "neraka".
Pesawat dengan nomor penerbangan MH122 milik Maskapai Malaysia Airlines itu sedang melakukan perjalanan dari Sydney ke Kuala Lumpur Kamis siang (18/1) ketika salah satu mesin pesawat Airbus A330-300 tersebut diyakini mati.
Seorang warga bernama Chin Kanani mengatakan istrinya menjadi cemas saat mendengar suara benturan. "Istri saya mengatakan dia sedang berada di toilet saat dia mulai mendengar suara benturan keras dari sisi kanan pesawat dan saat itulah kejadian ini dimulai," kata Kanani.
Sekitar 200 penumpang berada dalam penerbangan tersebut, termasuk Mohamad Zogheib yang berusia 17 tahun yang menggambarkan kejadian itu sebagai pengalaman yang mengerikan. "Kami mendengar suara pilot di pengeras suara yang mengatakan kami harus melakukan pendaratan darurat," katanya.
"Kemudian kami juga mendapat peringatan lagi dari pilot yang mengatakan bahwa kami akan mendarat di Alice Springs dan itu berarti perjalanan kami akan bertambah satu setengah jam lagi di pesawat."
Malaysia Airlines mengatakan penerbangan tersebut dialihkan karena alasan teknis dan keamanan merupakan prioritas mereka setiap saat. Maskapai tersebut mengatakan bahwa pesawat tersebut berangkat dari Sydney sekitar pukul 13.00 Kamis (18/1/2018) sore ini.
Penumpang diberi tahu mereka harus menginap di Alice Springs. Fasilitas akomodasi sedang diatur untuk para penumpang sementara penerbangan pengganti sedang disiapkan oleh Malaysia Airlines.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.