Sabtu 20 Jan 2018 17:05 WIB

Uang Digital dan Blockchain akan Dibahas di WEF Davos

Pertemuan WEF akan dimulai 23 Januari 2018.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Layanan keuangan digital
Foto: depositphotos.com
Layanan keuangan digital

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Uang digital dan blockchain akan dibahas di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss tahun ini. WEF yang akan dimulai pada 23 Januari 2018 mendatang dan akan dihadiri petinggi negara, para pemimpin perusahaan, dan tokoh dunia untuk mendiskusikan berbagai isu ekonomi, termasuk reformasi birokrasi.

Rencananya, uang digital dan blockchain akan dibahas dalam satu panel tersendiri di forum itu. Hal itu diharapkan dapat mendorong legitimasi pasar uang digital dan teknologi yang berkaitan dengan itu, demikian dilansir The Street, Jumat (19/1).

Panel uang digital yang rencananya akan dihadiri Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional Christine Lagarde, dan CEO BlackRock (BLK) Larry Fink.

Harga Bitcoin meroket dalam beberapa bulan terakhir dan mencetak rekor tertinggi di level 19.783,21 dolar AS (sekitar Rp 263.116.693) pada Desember 2017 lalu dan tumbuh lebih dari 2.000 persen sepanjang 2017. Sejak saat itu, nilai Bitcoin susut lebih dari separuhnya diikuti uang digital lain seperti Ethereum, Ripple dan LiteCoin. Berdasarkan data Coindesk.com, harga bitcoin berada di level 11.376 dolar AS (sekitar Rp 151.300.800).

Bukan hanya fluktuasi liar uang digital jadi yang jadi perhatian, tapi juga dihadapkannya investor pada banyaknya bursa uang digital dan alternatif uang digital yang bergerak mengikuti bitcoin. Di saat bersamaan, nilai dolar AS turun dan regulasi aset digital ini di seluruh dunia pun mulai jadi perhatian bahkan ada pula yang akan melarang.

Sejauh ini, dukungan lembaga keuangan formal terhadap uang digital baru diberikan CME Group dan Cboe Global Market Inc yang meluncurkan efek future pada Desember 2017. Langkah ini juga menjadi awalan diskusi yang lebih besar yakni kemungkinan uang digital dan blockchain akan merevolusi uang tradisiobal seperti yang bertahun-tahun juga didebatkan di Davos. Teknologi blockchain sendiri belum seperti bitcoin yang sudah banyak menuai kecaman, baik di Davos maupun di luar itu.

Menurut analis perusahaan investasi eToro yang berbasis di Tel Aviv Israel, Mati Greenspan, konglomerat yang membangun imperium bisnis mereka di atas uang fiat bisa jadi khawatir atau penasaran dengan kehadiran uang baru ini. Mereka adalah tipe penakut.

Meksi begitu, sentimen terhadap uang digital bisa jadi berbeda tahun ini di Davos. Apalagi, sejumlah tokoh telah mengubah kecenderungan mereka terhadap uang digital.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement