REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gempa bumi beberapa bulan terakhir kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ini berpotensi memicu aktivitas gunung berapi di wilayah sekitarnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani memaparkan gunung berapi memiliki perut atas dan perut bawah.
Pada gunung berapi, perut atas harus terisi lava atau dapur magma tengah aktif mendorong lava ke permukaan, seperti Gunung Agung saat ini. Gempa bumi yang besar dalam beberapa kondisi memicu aliran magma ke dalam kantung magma. "Gempa bumi bisa memicu aktivitas gunung berapi, tapi tidak selalu," katanya dijumpai Republika.co.id di Sanur, Denpasar, Kamis (25/1).
Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) Banten, Jakarta, dan Jawa Barat 23 Januari 2018. Gempa susulan kembali dirasakan masyarakat sehari kemudian dengan kekuatan lima SR.
Badan Geologi di Kementerian ESDM, kata Kasbani, terus mengamati aktivitas seluruh gunung berapi di Pulau Jawa. Hasilnya, tidak ada peningkatan aktivitas gunung berapi akibat gempa tersebut. Ini berarti gempa bumi di Lebak, Banten tidak memicu meningkatnya aktivitas Gunung Agung. "Kami sudah cek semua gunung, seperti Tangkuban Perahu dan Krakatau. Hasilnya, gunung-gunung api di Jawa Barat saja tidak terpengaruh, apalagi gunung berapi di Bali" katanya.
Jalur gunung berapi di Indonesia juga berdekatan dengan jalur gempa bumi. Pengalaman di banyak negara menunjukkan gempa bumi yang kuat memicu erupsi gunung-gunung berapi yang berdekatan dengan pusat gempa.
Kasbani mencontohkan gempa di Pidie Jaya, Aceh sekitar Desember 2016 lalu yang memicu kembali erupsi Gunung Sinabung di Sumatra Utara. Ini dikarenakan pusat gempa berkekuatan 6,5 SR ini dibangkitkan oleh Sesar Samalanga - Sipopok Fault yang merupakan sesar aktif. Lokasi Pidie Jaya yang relatif dekat dengan Gunung Sinabung juga memicu gunung berapi tersebut aktif kembali.
Eggert dan Walter (2009) dalam penelitian hubungan antara aktivitas gempa bumi dan erupsi gunung api menyimpulkan aktivitas erupsi gunung berapi lebih sering terjadi pada gunung berapi yang terletak di zona seismik aktif.