REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengungsi akibat gempa bumi 6,1 skala richter (SR) Lebak Banten yang terjadi pada Selasa. Warga mengungsi karena tempat tinggal mereka mengalami kerusakan dan tidak bisa dihuni.
Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh menyebutkan ada empat kecamatan yang melaporkan warganya mengungsi.
"Keempat daerah itu, yakni Kecamatan Kabandungan, Pabuaran, Cikakak, dan Bojonggenteng," terang dia, kepada wartawan Kamis (25/1).
Perinciannya, ungkap Eka, warga Kecamatan Kabandungan yang mengungsi sebanyak 156 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 553 jiwa. Selanjutnya, Kecamatan Pabuaran sebanyak 58 KK terdiri atas 211 jiwa, Cikakak sebanyak 12 KK terdiri atas 62 jiwa, dan Bojonggenteng sebanyak 5 KK terdiri atas 17 jiwa.
Baca juga, Gempa Lebak 6,4 SR, Getarannya Sampai Jakarta.
Eka menerangkan, warga tersebut sebagian mengungsi ke tenda darurat yang dibangun maupun ke sejumlah lokasi lainnya, seperti rumah saudara maupun tetangga terdekat.
Menurut Eka, warga terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak akibat gempa. Salah satu wilayah yang paling banyak warganya mengungsi kata dia Kabandungan dengan jumlah rumah yang rusak mencapai sebanyak 449 unit unit. Perinciannya sebanyak 117 unit rusak berat, 53 unit rusak sedang, dan 279 rusak ringan.
Hal serupa terjadi di Kecamata Pabuaran. Di wilayah itu ada sebanyak 204 unit rumah warga yang rusak yakni sebanyak 48 unit rusak berat dan 156 unit rusak ringan. Di Kecamatan Cikakak dilaporkan rumah yang rusak sebanyak 229 unit yang terdiri atas 22 rumah rusak berat, 51 rusak sedang, dan 156 rusak ringan.