REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 600 rumah terbakar di wilayah Tamansari, Jakarta Barat, tepatnya di dekat Kali Krukut pada Sabtu (27/1) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB. Ratusan rumah yang terbakar tersebar di 10 rukun tetangga (RT) berbeda.
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat baru berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.00 WIB. Menurut keterangan yang dihimpun Republika dari sejumlah warga, pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 01.00 WIB, warga sekitar Jalan Keutamaan Dalam, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, mendengar pertengkaran pada sebuah rumah.
Pertengkaran itu diketahui terjadi antarkeluarga, dan salah satu anggota keluarga itu yakni Soni, mengancam akan membakar rumah. Ancaman tersebut dianggap oleh keluarga Soni, awalnya hanya ancaman yang tidak serius.
Warga setempat yang mendengar pertengkaran tersebut, sudah berusaha melerai dan mendamaikan kedua pihak yang bertikai itu, warga juga tidak mengetahui apa dasar yang menyebabkan pertengkaran mereka pecah.
Ketua RT 08 RW 03, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Adi Antara, mengungkapkan percobaan pembakaran dilakukan pertama kali sekitar pukul 01.00 WIB. "Sudah dua kali dia coba bakar rumahnya, tapi berhasil dipadamkan warga. Nah, yang ketiga, dia bakar dari atas rumahnya dan jadi besar," kata dia kepada Republika saat ditemui di lokasi kebakaran, Sabtu (27/1).
Adi merupakan salah satu korban yang rumahnya ikut terbakar dalam kebakaran hebat di Tamansari itu. Api menjalar ke seluruh rumah, dikatakan Adi lebih lanjut, dikarenakan Soni menyiram bensin secara membabi buta, hingga akhirnya pukul 02.30 WIB, api menjadi membesar.
"Soni itu, setahu saya driver Grab dan tidak mungkin alami gangguan jiwa. Kalau orang gila mana ngerti duit. Sehari-hari juga kalau ngobrol biasa saja, nggak kayak orang gila. Itu karena lagi berantem aja terus ngebakar-bakar," kata Adi.
Menurut dia, sejauh ini tidak ada korban jiwa karena wilayahnya selalu mengadakan Siskamling. Saat kebakaran itu terjadi, dengan kentongan bambu yang ada di Pos Kamling, ia bersama warga yang sedang berjaga akhirnya berteriak membangunkan seluruh warga agar segera menyelamatkan diri dan membantu memadamkan api.
"Ini pertama kali terjadi di wilayah RT kami, semua warga tadi turun ikut memadamkan api. Kami berharap pemerintah bisa membantu kami lah dalam membangun rumah kami kembali," papar Adi Antara.
Pantauan Republika, pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi api sudah mulai padam tetapi warga masih ramai mendatangi lokasi kebakaran. Kebanyakan dari mereka penasaran dengan kondisi ratusan rumah yang terbakar itu.
Kemudian, para korban sudah dievakuasi ke tenda darurat yang sudah didirikan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta, tak jauh dari lokasi kebakaran tersebut. Warga setempat yang tidak terimbas kebakaran, juga dengan sigap membantu para korban. Salah satunya adalah mereka memasak makanan, dan diberikan kepada korban.
Sementara kondisi rumah yang terbakar, sebagain besar habis dilalap api. Dan yang tersisa hanya puing-puing bekas bakaran, dan beberapa tembok-tembok hangus.