Senin 29 Jan 2018 09:31 WIB

Gubernur Sumbar Terbitkan Imbauan Shalat Gerhana

Imbauan ini berlaku untuk seluruh pegawai di lingkungan Pemprov hingga BUMD Sumbar

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menerbitkan imbauan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sumbar untuk mengikuti salat gerhana bulan berjamaah pada Rabu (31/1) mendatang. Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran nomor: 451/35/BMK-2018 tentang Imbauan Sholat Gerhana Bulan Total.

IP mengundang seluruh pihak, termasuk masyarakat umum untuk mengikuti shalat gerhana bulan pada Rabu (31/1) pukul 20.00 WIB atau sesudah ibadah Isya di Masjid Raya Nurul Iman Kota Padang. "Diharap kepada Saudara untuk dapat mengikuti pelaksanaan Shalat dimaksud dengan mengerahkan seluruh karyawan pada SKPD dan institusi yang Saudara pimpin," begitu isi imbauan yang diterbitkan IP, Senin (29/1).

Surat edaran tersebut ditujukan kepada Sekretaris Daerah Sumbar, para staf ahli gubernur, asisten I, II, dan III, Sekretaris DPRD Provinsi, para kepala badan serta dinas kantor di lingkungan Pemprov, Dirut Bank Nagari, BUMD, dan instansi vertikal di bawah Pemprov Sumbar.

Masyarakat Sumatra Barat memang bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total pada Rabu (31/1) nanti. Kepala Stasiun BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono mengungkapkan, fenomena gerhana bulan akhir bulan ini berbarengan dengan posisi bulan yang lebih dekat dengan bumi, dibanding biasanya.

Jarak bulan dan bumi nanti diprediksi sejauh 360 ribu kilometer atau biasa disebut posisi perigee. Posisi ini berlawanan dengan apogee, yakni jarak terjauh antara bulan dan bumi sekitar 400 ribu kilometer. "Puncak gerhana bulan total dapat dilihat mulai pukul 19.51 WIB dan puncaknya 20.27 WIB," ujar Rahmat.

Ia menjelaskan, gerhana bulan terjadi saat muka bulan tertutup oleh bayangan bumi. Kondisi ini terjadi saat bumi berada tepat di antara matahari dan bulan, dalam garus lurus yang sama. Artinya, cahaya matahari tak mampu mencapai permukan bulan akibat terhalangi oleh bumi.

Rahmat menambahkan, gerhana bulan bakal berakhir pada pukul 21.07 WIB. Masyarakat, lanjutnya, bisa menyaksikan fenomena alam ini dengan mata telanjang saat cuaca cerah. "Namun, lebih baik menggunakan teropong untuk penampakan lebih jelas," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement