REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku masih mengkaji rencana perubahan jalan dari terusan Jalan Rasuna Said hingga perbatasan Jalan TB Simatupang menjadi Jalan Abdul Haris (AH) Nasution. Pertimbangan perubahan nama jalan itu didasarkan atas peran penting Jenderal Besar TNI AH Nasution.
"Nanti kita tindaklanjuti, kita akan lihat itu. Karena ada salah satu yang unik, ada seorang tokoh penting di dalam pengamanan Pancasila yaitu Abdul Haris Nasution," kata Anies di Balai Kota, Selasa (30/1).
In Picture: Car Free Day Digelar di Jalan Mampang Prapatan Raya.
Namun, kata Anies, salah satu jenderal TNI yang menjadi sasaran dalam Gerakan 30 September itu justru belum dikenang sebagai nama jalan. Anies mengatakan, nama jalan menjadi simbol dalam mengingat peran besar yang bersangkutan. Dan pada masa-masa kritis, kata dia, AH Nasution mengambil peran yang penting.
Anies menambahkan, AH Nasution adalah seorang jenderal yang berhasil merumuskan pengalaman gerilyanya menjadi buku. Hasil pengalaman yang dituliskannya itu kini dipakai di semua pelatihan militer dunia terkait perang gerilya. Jasa-jasa almarhum inilah yang menurut Anies harus dihormati, salah satunya dengan menjadikan nama jalan.
"Ini saya rasa satu dari sedikit orang yang pengalaman perangnya itu menjadi buku referensi, kita ingin menghormati beliau," ujar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, usulan perubahan nama jalan tersebut berasal dari Ikatan Keluarga Nasution. Usulan itu, kata dia, datang resmi dari Dewan Pimpinan Keluarga Nasution dan meminta wali kota Jakarta Selatan untuk mengkaji usulan tersebut.
Keputusan terkait penggantian nama, kata Tri, akan diputuskan di tingkat provinsi melalui rapat kerja. Jalan yang diusulkan berubah nama yakni dari Jalan Terusan HR Rasuna Said (perempatan Kuningan), Mampang, Warung Buncit, sampai perbatasan Jalan TB Simatupang.
"Persis dari Kuningan Gatsu ke arah selatan, sampai ke Ragunan," kata Tri Kurniadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika