Selasa 30 Jan 2018 16:39 WIB

Dahnil Anzar: Ulama Jarang Berdakwah Soal Korupsi

Dahnil mengatakan ceramah soal korupsi dan politik uang masih sangat jarang

Rep: Novita Intan/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menyelenggarakan kongres ulama muda Muhammadiyah. Adapun kegiatan dimaksudkan untuk melahirkan akhlak politik kebangsaan di kalangan pemuda Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengeluhkan peran ulama Indonesia yang jarang melakukan dakwah berisi isu korupsi dan politik uang. Padahal, dua permasalahan tersebut menjadi penghambat kemajuan negeri.

"Banyak ustaz-ustaz yang jarang lantang, menyuarakan fiqih-fiqih tentang korupsi. Atau sebutlah, (ada) hadist tidak halal diterima ibadahnya seorang muslim kalau masih makan uang korupsi. Nah hari ini kita jarang mendengar ulama-ulama kita bicara tegas mengenai itu," kata Dahnil di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (30/1).

Ada satu kejadian ia ceramah Jumat di salah satu masjid pemerintah di Banten. Jadwalnya ada tiga ceramah dan ia ceramah tentang korupsi. Itu adalah ceramahnya pertama dan terakhir di tempat itu.

"Saya diganti. Karena isu yang dibawa korupsi," ucapnya.

Politik, kata Dahnil, harus memiliki dimensi ubudiyah dan memiliki makna sarana ibadah. Politik juga harus dimaknai sebagai sarana melakukan peran dan memberikan kemaslahatan.

Nilai lain adalah politik harus bernilai dakwah. Buzzer politik sering kali menebar fitnah, karena kami pastikan Pemuda Muhammadiyah tidak bekerja buzzer politik. "Kenapa karena buzzer politik sering sebar penipuan fitnah. Buzzer politik di pemuda Muhammadiyah haram," ungkapnya.

Pesan lain yang disampaikan dalam kongres ini adalah tentang hoax atau berita bohong yang bertebaran di mana-mana. Sehingga, harus ada tausyiah yang terang dan tegas dari ulama-ulama muda.

Isu hoax. Ini era sosial media dimana 100 juta lebih masyarakat terkoneksi dengan sosial media. "Hoax ini salah satu yang paling populer diproduksi adalah di tahun politik," ucapnya.

Selanjutnya, yang akan dibahas adalah sumber daya alam. Ia mengimbau agar sumber daya alam digunakan untuk kepentingan atau memakai prinsip kemaslahatan.

Isu lain adalah nasionalisme dan persatuan Indonesia. "Mudah-mudahan kongres ulama Muhammadiyah bermanfaat buat kita semua dan bisa memberikan pencerahan dan memajukan Indonesia dan menggembirakan kehidupan bangsa Indonesia," kata Dahnil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement