Selasa 30 Jan 2018 22:39 WIB

Kebakaran Lahan Gambut Kembali Terjadi di Sampit

Hingga Selasa siang, lahan gambut yang terbakar sudah lebih dari sepuluh hektare.

Petugas di bantu warga sekitar memadamkan api di lahan gambut (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas di bantu warga sekitar memadamkan api di lahan gambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SAMPIT -- Kebakaran lahan gambut kembali terjadi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sehingga harus diwaspadai agar tidak semakin marak dan memicu kabut asap. "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mencegah kebakaran dan tidak membakar lahan. Kebakaran lahan bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat luas," kata Lurah Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Sufiansyah di Sampit, Selasa (30/1).

Kebakaran lahan terjadi di ruas jalan lingkar Utara arah simpang menuju Desa Kandan. Kebakaran lahan diketahui terjadi sejak hari Ahad dan masih dilakukan pemadaman hingga Selasa (30/1). Pemadaman dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai instansi seperti Polsek dan Koramil Baamang, Manggala Agni serta pemerintah Kecamatan Baamang dan Kelurahan Baamang Hulu.

Kebakaran lahan gambut sulit dipadamkan karena meski api di permukaan tanah sudah padam, namun api sering terus membakar di dalam tanah. Tidak diketahui apakah kebakaran itu akibat kesengajaan manusia atau karena faktor lain. Hingga Selasa siang, lahan gambut yang terbakar sudah lebih dari sepuluh hektare.

Kebakaran itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang lahannya terbakar. Hal itu lantaran kebun yang di atasnya ada tanaman nanas, pisang, sayur-sayuran, sawit dan empat buah pondok, juga ikut terbakar.

"Saat awal kejadian itu sekitar pukul 12.00 siang dan angin kencang sehingga sebaran api sangat cepat meluas. Tapi, tadi kebakaran sudah bisa dikendalikan dan mudah-mudahan benar-benar padam," harap Sufiansyah.

Sementara itu, saat ini Kotawaringin Timur masih berada dalam musim penghujan. Namun akibat hujan tidak turun beberapa hari terakhir, tanah mulai kering sehingga mudah terbakar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement