REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pembangkit listrik di tujuh pusat kesehatan di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar. Sejumlah depatermen medis pun terkena dampak dari terhentinya pembangkit listrik tersebu.
Dilansir Middle East Monitor, Rabu (31/1), Juru bicara Kementerian Pertahanan, Ashraf Al-Qadra, mengatakan, Departemen Medis yang terkena dampak adalah: Pusat Sourani, Pusat Medis Palestina, Yayasan Medis, Administrasi Kesehatan Gaza, Abasan Al-Kabira, Atatra dan Masyarakat Orang Cacat Fisik-Jalur Gaza .
Komite manajemen krisis dalam kementerian tersebut mengonfirmasi, bahwa situasi di Jalur Gaza telah memasuki tahap yang memprihatinkan karena krisis bahan bakar. Ia menuntut, agar para donatur segera turun tangan untuk segera menyelesaikan krisis tersebut.
Panitia meminta perusahaan energi untuk segera bekerja agar menyediakan listrik ke rumah sakit. "Layanan kesehatan kami mengalami penurunan setelah beberapa dari mereka berhenti di Rumah Sakit Beit Hanoun untuk hari ketiga dan rumah sakit anak-anak Al-Durra dan pasien dipindahkan ke rumah sakit lain karena kurangnya bahan bakar. Generator di rumah sakit jiwa juga hanya berfungsi beberapa jam lagi," katanya.