Ahad 04 Feb 2018 05:55 WIB

Erick Bantah INASGOC Berlebihan Susun Anggaran

Usulan tambahan dana ke Kementerian Keuangan disebut Erick untuk membayar pajak.

Ketua INASGOC Erick Thohir (kanan) bersama Wapres Jusuf Kalla (tengah).
Foto: Dok INASGOC
Ketua INASGOC Erick Thohir (kanan) bersama Wapres Jusuf Kalla (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir menyebut usulan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk kebutuhan Asian Games senilai Rp 1,1 triliun tidak berarti terjadi kelebihan atau over budget. Ia menegaskan segala sesuatunya sudah berjalan dengan koridornya.

"Jika bicara tiga tahun lalu, kebutuhan anggaran Asian Games itu sebenarnya Rp 8,7 triliun. Tapi, yang disetujui pemerintah hanya Rp 4,5 triliun. Sementara total keseluruhan sebetulnya Rp 6,5 triliun. Dengan rincian Rp 4,5 triliun penyelenggaraan, Rp 1 triliun pendukung, Rp 1 triliun lagi pajak," kata Erick di Jakarta, Sabtu (3/2).

Pajak tersebut, kata Erick, harus dibayar semisal mereka mendapatkan sponsor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Jika dapat, kan harus bayar 10 persen untuk pemerintah. Ini mekanisme alur dana, bukan kami melebihi budget. Ini masalah cash flow saja," ujar Erick.

Walau dalam ketentuan umum kontrak penyelenggara, tuan rumah tidak dikenai pajak, kata Erick, realita yang ada INASGOC harus membayar pajak karena di Indonesia ada undang-undang yang mengaturnya. Erick menyebut usulan penambahan anggaran sekitar Rp1,1 triliun tersebut, bukan dadakan dan memang kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah.

"Jadi sebenarnya usulan Rp 1,1 triliun itu terbagi Rp 600 miliar pajak dan Rp 500 miliar dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan karena kami baru dapat Rp 3,7 triliun," ungkap Erick.

Sebelumnya, Deputi Keuangan INASGOC Gatot S. Dewa Broto mengatakan INASGOC sejatinya telah mendapatkan Rp 1,79 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia 2018. Namun jumlah itu ternyata masih kurang dan INASGOC masih butuh tambahan Rp1,1 triliun untuk menutupi kebutuhan pembayaran sewa arena pertandingan, serta upacara pembukaan dan penutupan.

INASGOC sempat berharap kekurangan dana bisa ditutup dari sponsor, namun target ini diragukan bisa dicapai karena waktu yang sudah semakin pendek. Maka dari itu, INASGOC mengusulkan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan, walau usulan itu akhirnya menimbulkan anggapan INASGOC berlebihan dalam menyusun anggaran.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement