REPUBLIKA.CO.ID, BURQIN -- Dinas kesehatan Palestina melaporkan telah terjadi penembakan dan menewaskan seorang remaja Palestina oleh tentara Israel saat sebuah serangan penangkapan di desa Burqin Tepi Barat pada Sabtu (3/2).
Seorang saksi mata dari media internasional Reuters, Ahad (4/2), mengatakan, sekitar 200 warga Palestina melemparkan batu menuju ke kendaraan militer Israel saat sebuah tembakan terdengar. Seseorang yang terluka itu kemudian dibawa ke sebuah mobil.
Militer Israel mengatakan, pasukannya mencari tersangka di wilayah Burqin yang terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang Israel pada Januari lalu.
Seorang juru bicara militer Israel dilansir dari Reuters melaporkan, kerusuhan terjadi sesaat pasukan Israel menangkap beberapa tersangka terkait penembankan pada tentaranya.
Di saat remaja palestina melempari bebatuan dan bom api ke arah Israel, sentak tentara Israel langsung membidik ke penghasut utama pelempar batu dan bom api itu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, remaja yang terbunuh pada Sabtu lalu berusia 19 tahun, sementara rumah sakit di Jenin di mana dia dibawa melaporkan remaja tersebut tertembak pada bagian kepala-nya.
Juru bicara militer Israel mengatakan, pihaknya telah naik ke sebuah kendaraan militer sesaat sebelum remaja itu tertembak. Pasukan Israel di kota Jenin, bulan lalu juga menembak dan membunuh seorang pria bersenjata asal Palestina yang juga mereka diduga terlibat dalam penembakan tentara Israel tersebut.
Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada Desember lalu. Sejak itu setidaknya 20 warga Palestina dan satu orang Israel telah terbunuh.
Pembalikan Trump dari puluhan tahun kebijakan AS membuat marah orang-orang Palestina. Mereka ingin menciptakan sebuah negara merdeka di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Israel merebut wilayah-wilayah tersebut dalam Perang Timur Tengah 1967 dan mencaplok Jerusalem Timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. Dikatakan bahwa seluruh kota adalah ibukota abadi dan tak dapat dibagi. Ini ditarik keluar dari Gaza pada 2005.
Perundingan damai pimpinan AS antara Israel dan Palestina pecah pada 2014. Tawaran oleh pemerintahan Trump untuk memulai kembali perundingan tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang nyata.