REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo menegaskan, tidak ada isu penganiayaan yang menyasar para ustaz atau ulama di Kota Bandung. Kasus penganiayaan pada ulama yang terjadi beberapa kali merupakan kriminalitas murni tanpa tujuan tertentu.
"Nggak ada sasarannya ke masjid, ustaz, dan ulama. Apalagi di Bandung kejadian ini nggak ada mencari sasaran," kata Hendro dalam konferensi pers terkait penodongan sajam kepada jamaah masjid Persis Attawakal di Mapolrestabes Bandung, Senin (5/2).
Baca Juga: 'OGGB' Ini Incar Ustaz Persis, Tapi...
Dia pun meminta publik tidak mengkait-kaitkan aksi ini dengan maraknya kejahatan yang menyasar ulama. Ia khawatir, justru akan berdampak pada kekhawatiran masyarakat. "Saya sampaikan jangan dibawa ke isu-isu lain jangan sampai mencekam ini kriminal murni," ujarnya.
Dikatakan Hendro, kejahatan bisa terjadi kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun. Sehingga, diharapkan tidak dijadikan isu besar.
Kepolisian, kata dia, terus berupaya untuk menjaga kondusivitas Kota Bandung. "Dari polrestabes kami patroli untuk upaya preventif di tempat rawan kejahatan dan jam rawan," ucapnya.
Sebelumnya, jamaah masjid Persis Attawakal ditodong senjata tajam oleh seorang pria pada sekitar pukul 21.40 WIB, Ahad (4/2). Belakangan diketahui pria tersebut merupakan pengamen yang juga pernah terkena kasus pencurian kendaraan bermotor. Polisi menduga M. Lukman Rikmansyah hendak mencuri di masjid tersebut, namun ada beberapa jamaah yang masih berada di masjid sehingga ditodong sajam.