REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar tetap bersatu dan menjaga kesatuan di tengah keberagaman dan kebinekaan Indonesia. Presiden menegaskan, bahwa perbedaan itu merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada bangsa Indonesia yang patut disyukuri bersama.
"Saya hanya ingin mengingatkan bahwa negara kita ini negara besar yang berbeda-beda suku, berbeda-beda ras, berbeda-beda agama, berbeda-beda tradisi, berbeda-beda adat istiadat, berbeda pakaian tradisi kita, berbeda-beda bahasa daerah kita juga berbeda-beda dan selain saya sampaikan dimana-mana kita memiliki 714 suku, memiliki 1.100 lebih bahasa daerah. Bahasa lokal itulah yang memperlihatkan keragaman kebinekaan dari negara kita Indonesia," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menunaikan solat Zuhur di Masjid Agung Al Muhsinin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (8/2).
Presiden mengatakan, di dunia ini tidak ada negara yang beraneka ragam, bermacam-macam, dan majemuk seperti halnya Indonesia. "Tetapi kita juga harus memelihara rasa persatuan kita, memelihara persaudaraan kita, memelihara ukhuwah islamiyah kita, ukhuwah wathoniah kita, dan lebih besar lagi ukhuwah basyariah kita," katanya.
Mantan Gubernur DKI itu pun berpesan agar masyarakat tetap menjaga, memelihara, dan merawat agar jangan sampai terjadi konflik atau pertikaian hanya karena perbedaan baik suku maupun agama. "Apalagi antarkampung, apalagi antarkota atau kabupaten, jangan sampai ini kejadian di negara kita yang kita cintai ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden berterima kasih atas sambutan dan penerimaan yang sangat baik dari masyarakat Kota Solok kepadanya dan rombongan.