Kamis 08 Feb 2018 17:22 WIB

Ganjar: Ada Pihak Gunakan Kasus KTP-El untuk Bully Saya

Ganjar mengatakan akan menunjukkan ke publik dalam kasus KTP-el

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/2).
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan akan mulai cuti menjadi Gubernur mulai 15 Februari 2018. Politisi PDIP itu akan ikut dalam bursa pilkada serentak bersama Taj Yasin Maimoen sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah.

"Tanggal 15 nanti sampai Juni. Yang gantikan otomatis wagub. Surat Kemendagri sudah turun, jadi tinggal dilaksanakan saja," kata Ganjar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/2).

(Baca: Setnov dan Ganjar Saling Berbantahan di Sidang)

Saat ditanyakan apakah pemeriksaan dirinya menjadi saksi dalam persidangan kasus korupsi KTP-el mengganggu pencalonannya, Ganjar menanggapinya dengan santai. "Ah biasa saja. Tapi yang menggunakan ini untuk mem-bully sudah terjadi. Tidak apa-apa kita tunjukan ke publik apa yang terjadi," ujarnya.

Ganjar sudah beberapa kali diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun tersebut. Baik sebagai saksi untuk dua mantan pejabat Kementrian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, terdakwa Andi Agustinus serta terdakwa Setya Novanto.

Sebelumnya, dalam dakwaan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto disebut bahwa Ganjar yang saat itu sebagai wakil ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP menerima 520 ribu dolar AS. Politisi PDIP itu pun telah membantah menerima aliran dana dari proyek KTP-el.

Sementara, dalam surat dakwaan Andi Agustinus dan Setya Novanto nama Ganjar menghilang. Dalam eksespsi Setya Novanto, tim kuasa hukum Novanto mempermasalahkan hilangnya nama Ganjar dari surat dakwaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement