REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persija Jakarta tak percaya dengan mitos sepak bola terutama di Piala Presiden. Pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco menganggap lucu dengan mitos tentang juara Piala Presiden tak akan mampu mempertahankan gelar, bahkan pemenang Piala Presiden juga gagal menjuarai liga di musim kompetisi yang baru.
"Itu sangat lucu. Saya serahkan saja pada Ismed," ujar Stefano saat konferensi pers di Balai Persis Solo pada Jumat (9/2).
Meski demikian, faktanya Persib Bandung yang menjadi juara saat pertama kali Piala Presiden digelar pada 2015, tak mampu mempertahankan gelar di Piala Presiden 2017.
Begitu pun Arema FC yang menjadi juara setelah Persib. Bahkan dua klub itu sama-sama tak bisa bersinar di kompetisi-kompetisi lain pasca-Piala Presiden.
Pada gelaran Indonesia Soccer Championship 2016, Persib dan Arema tak mampu mengejar ketertinggalan poin Persipura Jaya Pura, sang Mutiara Hitam pun menjadi juara kompetisi itu.
Sementara di Liga 1 musim lalu, Arema FC hanya mampu bertengger di posisi kesembilan, sedangkan Persib Bandung terkapar di posisi 13. Sejak trofi Piala Presiden diperoleh, kedua tim tak lagi merasakan gelar juara.
Meski begitu, kapten Persija Jakarta Ismed Sofyan menilai hal itu tak akan terjadi pada skuat Macan Kemayoran. Ia optimistis Persija bisa menjuarai Piala Presiden dan sukses di kompetisi liga musim mendatang. "Itu cuma sugesti, keyakinan saya tak seperti itu. Selama kami fokus, kerja keras, konsentrasi diiringi doa apapun bisa terjadi," katanya.