Ahad 11 Feb 2018 21:19 WIB

Keluarga Dampingi Korban Kecelakaan Bus di RSUD Tangsel

Raut cemas terlihat di wajah kerabat korban.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengunjungi korban bus Tanjakan Emen, di RSUD Tangerang Selatan, Ahad (11/2).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengunjungi korban bus Tanjakan Emen, di RSUD Tangerang Selatan, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Beberapa keluarga korban bus terguling di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat terlihat duduk di depan pintu IGD RSUD Tangerang Selatan. Mereka menunggui keluarganya yang sedang dirawat di dalam rumah sakit tersebut. Raut cemas terlihat di wajah mereka berharap kabar baik datang dari rumah sakit.

Gino menunggui dua orang sepupunya di depan pintu IGD. Kedua sepupunya terluka cukup parah.

"Ya lumayan parah sih, yang satu patah tulang. Tangannya kelihatan biru. Belum sempat dioperasi karena gulanya tinggi. Tapi kabar terakhir sudah bisa operasi, tinggal nunggu," kata dia.

Cerita lain datang dari Muimah. Ia adalah salah satu korban selamat kecelakaan bus terguling tersebut. Saat ini, ia mengalami patah tulang rusuk dan sedang dalam tahap pemulihan. Ia mengatakan sudah tidak terasa sesak.

Muimah mengatakan, ia duduk di kursi bus paling belakang. Oleh karena itu, dia bisa melihat bagaimana kejadiannya. Beruntung, ia masih selamat meskipun terluka cukup parah.

"Saya paling di belakang mobil. Kelihatan semuanya. Mau nurunin gasnya enggak bisa mesinnya dimatiin. Kok dimatiin, enggak terkendali dia (sopir) ngambil rem tangan langsung saya enggak tahu lagi," kata dia.

Menurutnya, sang sopir tidak berkendara terlalu cepat. Ia juga mengatakan sopir berkendara biasa saja.

photo
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengunjungi korban bus Tanjakan Emen, di RSUD Tangerang Selatan, Ahad (11/2).

Saat ini, Ahad (11/2) malam tercatat 15 pasien masih dirawat di rumah sakit sedangkan satu orang sudah pulang dari total sebelumnya 16 orang yang dibawa ke RSUD Tangerang Selatan. Salah satu korban yang saat ini menjalani rawat jalan, Dahlia, sudah diizinkan pulang. Ia mengalami beberapa luka di kedua pipinya.

"Pipinya dijahit itu jadi bengkak," jelas Rusmini, kakak ipar Dahlia.

Dahlia bukan korban dengan luka parah sehingga sudah diperbolehkan pulang. Saat ditemui wartawan, Rusmini dan Dahlia sedang menunggu taksi untuk mengantarkan mereka pulang ke rumah.

Tidak ada yang menyangka rombongan wisata Koperasi Permata Ciputat mengalami peristiwa mengerikan itu. Tujuan mereka bersenang-senang bersama para tetangga justru berujung mengenaskan. Kenangan berlibur yang menyenangkan berubah begitu bus yang mereka tumpangi terguling.

Polisi telah menetapkan tersangka, yaitu sopir bus. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan PO bus juga mendapat hukuman karena dinilai lalai menjaga keamanan bus mereka.

"Memang sesuai dengan hasil pengecekan kami sementara, mekanis daripada peralatan sistem rem dari bus itu terjadi gangguan di luar fungsi rem di roda kanan belakang itu ada harusnya aliran hidrolik yang harusnya dua selang, itu tinggal satu saja, satu tercabut yah," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa seusai mengunjungi korban bus Tanjakan Emen, di RSUD Tangerang Selatan, Ahad (11/2) sore.

Menurut Royke, bisa saja PO bus harus bertanggung jawab apabila memang terbukti lalai. "Yang jelas sopir selaku tersangka tapi tidak menutup kemungkinan pihak manajemen, pihak PO juga harus bertanggung jawab dalam kasus ini," kata dia.

Pantauan Republika.co.id, para keluarga korban terlihat menemani di masing-masing ruang rawat inap tempat keluarga mereka dirawat. Beberapa korban masih berada di IGD untuk diperiksa sedangkan lainnya sudah ditempatkan di ruang rawat inap.

Wajah mereka terlihat lelah, mata mereka terlihat berkaca-kaca. Meskipun demikian, sebuah senyuman tetap terlihat di wajah mereka ketika menemani para korban.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement